Menemuinya

425 51 0
                                    

.....Kamu tau apa yang paling menyakitkan? Saat di mana kamu tak bisa mengungkapkan apa yang kamu rasakan,hanya bisa berbaring di tempat tidur,mualai tatapan kosong,tapi kamu bisa merasakan perasaanmu semakin berat detik demi detik,dan tidak ada yang bisa kamu lakukan selain menangis...

Itulah yang saat ini sedang Jisoo rasakan,hati dan fikirannya begitu berkecamuk namun ia tak tau harus membaginnya pada siapa.Ia merasa ketakutan saat ini,dan dia begitu takut mengambil keputusan namun ia seolah di paksa untuk segera memutuskan sesuatu yang sangat sulit.

...Ini tentang anak perempuan yang  sedang menyembunyikan kepahitan yang di rasakan dalam dirinnya,anak perempuan yang tengah berusaha keras untuk terlihat baik-baik saja,padahal dia sendiri ingin melarikan diri dari hidupnya.Begitu keras hantaman yang menimpanya,sehingga ia sendiri kehilangan arah,kemana ia harus melangkah....

.............

"Sebenarnya aku tak begitu yakin,, bagaimana jika kita tak menemukan mereka di sana,,?"Jenie yang tengah mengemudi melirik ke arah Iren yang tengah duduk di sampingnnya.

Sementara Rosie duduk di kursi belakang sibuk dengan ponselnnya.Mereka bertiga tengah menmpuh perjalan untuk mencaribtau keberadaan Jisoo dan Lisa,iren yang memberitahukan jika kemungkinan tempat yang di datang Jisoo adalah rumah neneknnya dan Jenie langsung memutuskan untuk mendatanginnya.

"Jika seandainya mereka ada di sana,apakah Jisoo tidak akan merasa terganggu dengan kehadiran kita,?Ungkap Jenie sambil terus fokus dengan kemudinnya.

"Jennie,,,saat kita bertemu mereka,,bersikaplah seperti biasa,, untuk saat ini bersikaplah seolah  kalian belum mengetahuinya,eoh,,"Iren memperingatkan ke dua kaka beradik itu.

"Sepertinnya seperti itu lebih baik,,,"Jawab Rosie menyetujuinya.

Lisa tengah memberesken beberapa barang yang di meja makan,sementara Jisoo berada di kamarnnya setelah mereka mengelilingi desa sekitar.Sungguh Lisa merasa penasaran dengan sikap kakannya yang lebih sering diam.

Hanyut dalam fikirannya,hingga ia di sadarkan oleh suara ketukan dari pintu rumah itu,Lisa bergegas untuk melihat siapa yang datang bertamu padahal beberapa hari mereka di sana,tak pernah ada seorangpun yang datang.

"Eonnie,,,,"Lisa begitu yerkejut saat ia membuka pintu dan melihat siapa yang tengah berdiri di hadapannya kali ini,dan dua gadis di belakangnnya yang berdiri enampilkan senyuman manisnya.

"Apa kabarmu sekarang,,,kalian langsung menghilang setelah ke luar dari rumah sakit dan membuatku khawatir."Tanya Iren saat Lisa membawakan minuman untuk mereka yang baru datang.

Lisa duduk di sebelah Iren yang menunghu jawaban darinnya."kabarku jauh lebih baik,, jisoonie mengurusku dengan sangat baik."

"Lalu kenapa kalian tak pulang ke rumah kalian,,,?"selidik Iren,sementara Jennie dan Rosie memilih diam dan hanya mendengarkan percakapan mereka.

"Saat pulang dari rumah sakit aku tertidur di perjalanan,dan saat bangun akupun kaget kenapa Jisoonie membawaku ke sini,,,tapi katannya suasana pedesaan sangat baik untuku  yang dalam masa pemulihan."

Iren mengangguk dan tak mempermasalahkannya lagi."Lalu sekrang di mana kakamu,,aku tak melihatnnya?"Tanya Iren memperhatikan sekeliling rumah itu.

"Ada,,,dia sedang di kamar mungkin saja dia mandi setelah kami berkeliling desa,,akan aku panghilkan,,"Lisa yang sudah berdiri untuk memanggil kakanya terhenti karna tangan Iren menariknnya.

"Biarkan eonnie yang memanggilnnya,,kau temani saja Jennie dan Rosie di sini."Lisa pun menyetujuinya dan membiarkan iren masuk ke kamar kakanya.

Jisoo menyembunyikan wajah sedinnya dan menengok ke arah pintu saat seseorang membukannya,tentu saja ia berfikir jika yang masuk itu Lisa.Namun saat melihat seseorang muncul di balik pintu,seketika ia membeku melihatnya.

sebuah ikatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang