CR - 4

523 59 1
                                    

---

Dikediaman Tn. Darren mereka yang datang semua sudah selesai mengisi  perutnya.

"Kenyang bet gua," Rey mengusap perutnya.

"Iye, apalagi tadi itu cumi nya beuh mantep banget, nagih banget gua."

Hening.

Semuanya terdiam sebentar sampai Tn. Darren yang membuka suara.

"Ada yang pengen saya omongin sama kalian," ucap Tn. Darren serius.

Mereka semua mengalihkan perhatian nya pada Tn. Darren.

Kaira melirik Windra sekilas lalu kembali menatap Papahnya.

"Apa pah?" tanya kaira.

Tn. Darren menarik nafasnya, "Sebenernya papah pengen kalian mengenal mereka lebih jauh," ucapnya menunjuk Windra, Alka, Rey dan Kyan.

"Maksudnya gimana pah?" tanya Chalsa.

"Tapi sebelum saya beritahu, apa kalian setuju dengan apa yang saya ucapkan nanti dan mau menerima dengan ikhlas permintaan saya?" Tn. Darren menatap 4 Laki-laki itu menunggu jawaban.

Windra menatap Alka, Alka menatap Rey lalu Rey juga menatap Kyan. Kyan menatap kesamping sudah tidak ada orang lagi, mau tidak mau dia yang menjawab.

Chalsa tersenyum menatap Kyan. Lucu banget batinnya.

"Saya tergantung permintaan nya apa dulu om, kalo sekiranya saya sanggup nurutin permintaan om, pasti akan saya bantu," ujarnya.

Tn. Darren tersenyum, "Permintaan saya gak berat-berat kok, saya yakin kalian juga bisa nurutin kemauan saya. Permintaan saya cuma satu," ucapnya.

"Apa om?" tanya Rey.

"Kalian harus mau menikah dengan anak saya."

"Apa!"

"Hah?"

Pernyataan Tn. Darren mampu membuat semua orang terkejut bukan main.

Terlebih lagi putrinya yang tidak menyangka jika ayahnya akan menjodohkan dirinya dengan orang yang bahkan belum mereka kenal sehari.

Sama halnya dengan keempat perempuan itu. Windra, Alka, Rey dan kyan juga sama tidak menyangka bahwa mereka akan dijodohkan dengan orang yang baru mereka kenal, terlebih lagi yang menjodohkan itu bukan orang tua mereka ataupun seengaknya orang yang mereka kenal.

"Tenang saja, saya tidak akan langsung menikahkan kalian tapi tunangan dulu," ucap Tn. Darren

"Kalau kalian mau menerima permintaan saya, kalian semua termasuk keempat anak saya akan tinggal dirumah yang sudah saya siapkan, jika nan–"

"Papah serius?" serobot Mafaza.

Tn. Darren mengangguk, "Papah serius, nanti kalian akan tinggal serumah. Papah tau ini semua terlalu tiba-tiba untuk kalian, terlebih lagi kalian baru saja saling mengenal, papah pengen kalian terbiasa bersama dan tidak akan menyesal untuk pilihan kalian sendiri. Bisa dibilang, selama serumah kalian harus menemukan cinta kalian akan menetap dimana diantara Laki-laki ini, setelah kalian menemukannya dan siap untuk menikah, papah yang akan mengurus semuanya."

"Kalian juga, kalian harus bisa menemukan cinta kalian diantara keempat putri saya," jelasnya panjang lebar.

Mereka semua terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Nanti kalian," menunjuk keempat Laki-laki itu, "Semua keperluan kalian akan saya urus."

"Eum, bukan gitu om, tapi gimana kalo selama itu kita tetep gak bisa menemukan cinta kita diantara keempat putri om?" tanya Alka.

Cerita Remaja [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang