---
Hari telah berganti menjadi pagi. Matahari yang seharusnya naik menghangatkan pagi mereka malah tertutup oleh awan mendung.
Hari ini kebetulan akan tahun baru. Tepat nya nanti malam. Mungkin penghuni rumah berisikan delapan orang ini akan merencanakan sesuatu untuk malam nanti.
Kita berdoa saja, semoga nanti malam mendung sudah tak ada lagi. Agar mereka bisa merayakan hari tahun baru bersama.
Pagi ini mari kita sambut gadis cantik kita yang akan mengawali cerita kita kali ini yaitu, Mafa.
Gadis itu terduduk manis didepan sofa yang mengarah ke luar rumah dengan sweater berwarna merah yang di dadanya terdapat gambar love dan celana pendek nya.
Ia memegangi segelas teh manis hangat di tangan nya yang sekaligus menjadi penghangat dirinya pagi ini. Karna hujan, suasana pagi jadi sangat dingin. Ia bangun lebih awal karena ac kamarnya menyala di suhu 14⁰ ditambah lagi hujan yang sangat awet. Tubuh nya merasa kedinginan makanya ia memutuskan untuk bangun dan membuat teh guna menghangatkan tubuhnya.
Sudah cukup berada diluar ia menginjakkan kaki nya kembali kedalam rumah. Didalam ia tak melihat tanda-tanda manusia lain akan bangun.
Teh saja tak cukup menghangatkan tubuhnya. Ia menjalankan kaki nya menuju kamar seseorang, siapa? Yap, kamar Alka. Pelukan hangat dari nya pasti akan mampu menghangatkan tubuhnya juga.
Ia memegang knop pintu dan mendorong nya kedalam. Mafa melihat Alka masih tertidur dengan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuh nya.
Lalu dengan segera Mafa membuka setengah selimut untuk dirinya masuk dan memeluk Alka dari samping.
Mafa tersenyum puas. Hangat tubuh kekasihnya bisa ia dapatkan. Sungguh sensasi seperti ini sangat nyaman.
---
Windra menggeliat dari tidurnya, merasakan kepala nya berat seperti ada sesuatu yang bersandar di kepala nya. Windra mengerjapkan mata nya, dan sebisa mungkin melirik ke samping nya.
Oh! Parfum itu, ini parfum yang dia tau.
Windra mendongak ke atas tapi tetep tak bisa, jika ia memaksa maka kepala orang disebelahnya akan reflek terjatuh. Walaupun yang terlihat hanya dagu nya saja ia bisa mengetahui siapa orang ini dari tahi lalat di dagu nya.
"Kaira, ini nyaman banget."
Windra membatin, sudut bibirnya membuat lengkungan tipis.
Windra mengecup dagu Kaira bermaksud untuk membangun nya.
"Hey..."
Sesaat kemudian Kaira mengerjakan mata nya pelan. Hingga kedua mata gadis itu terbuka sempurna.
"Winn..." lenguh nya.
"Ya sayang?" Windra mengelus pipi Kaira menggunakan telunjuk nya.Ya ampun, sangat lucu.
Sungguh sangat berbeda bukan? Windra yang susah dibangunkan sedangkan Kaira dipanggil saja langsung bangun.
Kaira merosotkan badan nya kebawah dan menyuruh Windra untuk sedikit duduk. Posisi mereka bergantian sekarang.
Kaira memeluk Windra karna dingin menerpa tubuhnya. Windra menyadari bahwa Kaira menggigil lantas netra nya kesana kemari mencari remot ac untuk dimatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Remaja [?]
Teen FictionCerita ini hanya fiktif, jangan dibawa di kehidupan nyata. Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan