---
Sesampainya dirumah tadi mereka langsung masuk untuk membersihkan badan nya. Beruntung tadi jalanan tak terlalu macet jadi mereka sampai cepat kerumah.
Sesudah mandi tadi Alka sekarang sedang berada di kamar Mafa. Karna Mafa bilang dirinya sedang dalam siklus menstruasi nya, ia ingin ditemani oleh Alka katanya.
"Pengennn ~"
Alka mengelus-elus rambut Mafa penuh kelembutan, ia berdehem.
"Mau apa sayangg, hm?"
Karna Alka hanya duduk dipinggiran kasur Mafa jadi memiringkan badan nya untuk mendekat dan memeluk pinggang Alka.
Dengan inisiatif nya ia mengelus punggung kekasih nya; sedikit memijat nya agar Mafa tak terlalu merasa sakit dan pegal.
"Mau jajan," cicit Mafa dengan suara yang teredam bantal.
"Jajan apa maunya, biar aku beliin."
"Mau apa aja, mau sosis indomart satu, mie ayam, kebab, jus buah, ice cream, mie gacoan, mau tel-"
"Stop!"
"Kamu makan sebanyak itu apa ga meledek tu perutnya?"
Mafa menggeleng lemah, kepalanya meringsek kebawah mencari kenyamanan di pelukan nya.
"Aku pesenin aja ya, kalo keluar udah malem."
Alka mengambil ponsel nya dinakas meja dan memesan makanan sesuai apa yang diminta kekasihnya barusan lewat aplikasi.
Tak lama dari itu terdengar suara pintu terbuka dan menampilkan Yunfa yang berdiri di ambang pintu dengan baju piyama biru gelap nya dan poni rambut nya yang di gulung menggunakan hair roler miliknya.
Yunfa masuk kedalam kamar dan terduduk bersandar disamping Mafa; memainkan ponsel nya.
Mafa mengangkat kepala nya saat Alka mencolek pundak nya. Alka menunjukan ponselnya bahwa pesanan yang ia minta sudah ia pesan.
Yunfa membuang ponsel nya kekasur dengan perasaan kesal. Ia terduduk tegak dan menatap Alka.
"Alka!"
Alka terlonjak kaget mendengar namanya diteriaki oleh calon Kakak ipar nya, "Buset dah! Santai bae ngapa dikira gua congean kali. Ngapa si?"
Yunfa membuang nafas nya lirih. Muka nya ditekuk membuat Alka ingin tertawa melihat nya.
"Tapi janji dulu ya lu nggak ngasih tau Rey!"
Alka mengangguk, "Heem! Enggak, apa emang?'
"Dia tuh ngerti nggak sih kalo gue tuh jutek ke dia tuh bukan karna gue gak mau ditembak dia. Kenapa sih dia nggak peka. Kaira, Chalsa, sama lu bedua udah jadian, lah gue?"
Alka menggaruk kepala nya, ia sendiri pun bingung harus menjawab apa. Ingin menjawab takut salah. Alka membuang nafas nya.
Hufttt.
"Yaaa, gua nggak tau, Yun. Atuh lu nya coba jangan cuek begitu, kaya Mafa nih lucu-lucu imut anteng pendiem gini," ujar Alka setelah itu menguyel-uyel pipi kekasihnya.
Yunfa memutar mata nya malas melihat kebucinan pasangan baru resmi.
"Gue bete juga karna dia godain gue mulu kali! Kalo dia anteng kaya Windra kaya Kyan tuh gue juga gabakal jutek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Remaja [?]
Teen FictionCerita ini hanya fiktif, jangan dibawa di kehidupan nyata. Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan