CR - 23

432 40 1
                                    

---

Keesokan harinya pun tiba. Seperti biasa Kaira yang paling sering bangun pertama. Karena hari ini ada pertemuan besar antar keluarga dia jadi ingin bersiap lebih awal.

Kaira sedang terduduk di kursi kecil di balkon kamarnya sambil melamun. Ia masih harus mengumpulkan nyawanya.

"Sttt!"

Kaira tersentak kecil. Ia mengarahkan pandangan nya ke kanan dan ke kiri. Namun, tak menemukan siapa pun di sana. Ia pun mengabaikan nya dan kembali melamun.

"Stttt!"

Lagi, Kaira melihat kebawah. Ternyata Windra yang sedari tadi memanggil nya.

Kaira pun berdiri dan memegang pembatas balkon nya. Ia tersenyum gemas melihat rambut berantakan Windra dengan mata yang masih setengah tertutup.

Kaira pun membalasnya dengan suara pelan tentunya. "Ngapainnn?"

Windra menggerakkan tangan nya seolah menyuruh Kaira turun, "Sini."

Kaira menggeleng.

"Kenapa?"

Windra menyerngit saat Kaira malah masuk kedalam. Oh mungkin dia mau turun pikirnya. Tapi baru saja ingin melangkahkan kakinya masuk kedalam ia mendengar namanya dipanggil Kaira.

Windra mendongak dan melihat Kaira ada disana lagi sambil menunjuk ponselnya. Tanpa mengeluarkan suara Kaira menggerakkan mulut nya seperti, berkata 'Buka'.

Windra yang kebingungan pun mengeluarkan ponselnya di kantong celana training nya dan menunjukan nya ke Kaira.

Kaira mengangguk, lalu mengetikan sesuatu di ponselnya. Setelah selesai ia menatap Windra.

Tak lama setelah itu ponsel Windra berbunyi menandakan notifikasi masuk. Di lockscreen ponsel nya ia bisa melihat bahwa Kaira mengetikan sesuatu yang membuat dirinya bingung sekaligus senang.

Kai
|Kamu aja yang kesini, sini aku tungguin.

Kira kira seperti itulah pesan yang dikirimkan oleh Kaira. Sekali lagi Windra mendongak dan melihat perempuan itu tersenyum manis ke arahnya.

Argh.

Lutut Windra seperti tak bertulang saat melihat senyuman itu. Kaki nya sudah bergetar lemas sebab tak kuat lagi menahan tubuhnya. Sambil menarik nafas nya dan memegang dada nya Windra berjalan masuk kedalam.

Kaira melihat itu hanya terkekeh geli. Menurutnya Windra sangat lucu jika sedang seperti tadi. Kaira segera membukakan pintu saat mendengar ketukan dari luar.

Windra makin dibuat lemas lagi saat pintu terbuka menampakkan Kaira yang memberikan senyuman manis kearah nya. Windra sudah tak kuat lagi. Ia pun terjatuh ke depan dan untungnya Kaira reflek menangkapnya.

"Eh eh Win! Kenapa!"

Kaira menarik pelan Windra untuk duduk disofa kamar nya. Tak lupa juga ia menutup pintu kamar nya.

"Njir lah lemah banget ni my heart." batin Windra.

Windra berdehem saat baru tersadar Kaira sedari tadi menatapnya."Please god. Save me please..." ucap nya dalam hati.

"Kamu gapapa?"

Windra menggeleng, ia tatap wajah indah milik Kaira. Saking lamat nya ia menatap sampai tak mengerjapkan mata nya. "Gapapaa. Cuma deg deg an aja ditatap kamu kaya tadi."

Kaira mengulum senyuman nya. Ia memukul angin lalu bangkit dan terduduk di tepian kasur.

"Menurut kamu pagi ini aku masak atau enggak, Win?"

Cerita Remaja [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang