CR - 16

466 44 2
                                    

---

Hari demi hari terus mereka lewati, dari sejak Ayahnya datang kerumah sampai kemarin di tanggal terakhir dibulan Agustus mereka membicarakan obrolan perihal pasangan nya, sampai tak terasa sekarang mereka sudah memasuki hari ke-lima di bulan yang baru, September. Yang artinya, hitungan mereka selama sebulan untuk mendapatkan cinta nya sudah dimulai sejak 4 hari yang lalu.

Selama empat hari itu tak ada sama sekali dari mereka yang bergerak untuk berkencan dengan pasangan pilihan nya, entah karna tak tahu harus seperti apa, pergi ke tempat kencan yang mana, dan obrolan apa yang harus menemani mereka selama berkencan, dan banyak hal yang mereka bingungkan.

Yang belum bergerak hanya delapan orang yang baru menentukan pasangan nya kemarin, berbeda dengan Windra dan Kaira yang sudah lebih dulu dekat sejak pagi itu.

Windra dan Kaira sudah memulai kencan nya sejak tiga hari yang lalu, tepatnya di tanggal 2 September kemarin. Tentu nya mereka berkencan diam-diam agar tak tertangkap basah oleh yang lain nya, karna mereka masih saja tetap tak mau memberitahu perihal status kedekatan nya. Saat di tanya mereka selalu menjawab,

"Liat aja kedepan nya, kali aja iya"

Sampai mereka tak menyadari bahwa selalu ada dua orang yang mengawasi pergerakan mereka. Yaitu, Chalsa dan Mafa.

Pernah beberapa kali saat Mafa sedang ingin turun kebawah ia tak jarang melihat Windra dan Kaira sedang asik mengobrol dan bercanda ria, agar ia bisa mengamati mereka berdua ia sampai mengurungkan niatnya untuk turun demi bisa melihat mereka dan akan laporan tentu nya kepada, Chalsa.

Begitupun Chalsa, karna ia yakin 100% bahwa ada sesuatu diantara mereka berdua dan dengan rasa keingin tahuan nya yang tinggi ia terus mencari tau dan mencari segala cara untuk memancing mereka agar bisa mengatakan yang sejujurnya.

Dengan Chalsa yang sekepo itu dan terus mendesak Mafa agar tetap mengawasi mereka dan Kaira yang seolah tahu bahwa ada seseorang yang mengamatinya ia jadi lebih sering menjaga perkataan nya agar tak terdistraksi oleh Adik-adiknya dan juga menjaga kedekatan nya dengan Windra, Ia sudah beberapa kali menyuruh Windra agar membiarkan saja jika mereka ingin tahu tetapi Windra terus menolaknya dengan berkata,

"Sabar ya, kalo aku berhasil bikin kamu jatuh cinta dan milikin kamu sepenuhnya baru kita kasih tau mereka."

Karna Windra terus memberikan alasan yang membuat hati nya berdegup kencang ia jadi terus mengiyakan saja ucapan Windra yang sudah seperti mantra untuknya.

Baiklah.

Sekarang tak ada kegiatan yang mau mereka lakukan selain
bermalas-malasan, entah mereka tak merasakan bosan atau apa, tetapi sejak mereka semua tinggal disana tak ada satupun dari mereka yang ingin keluar dari rumah itu untuk sekedar lari pagi seperti Winra alias Windra dan Kaira.

Entah mereka nya yang terlalu malas atau karna nyaman dirumah itu. Karna hampir semua kebutuhan mereka sudah disiapkan oleh Ayahnya, dan setiap Minggu nya selalu ada bodyguard yang mengirimkan kebutuhan mereka, padahal stok masih banyak.

"Kak, Chalsa."

Chalsa menoleh saat nama nya dipanggil dan ia mengangkat alisnya seraya berdehem, "Hum?"

"Jalan-jalan yuk!"

Chalsa melihat keluar jendela, cuaca nya tak terlalu panas, jadi dia mau mau saja jika keluar.

"Mau kemana?"

"Kamu mau nya kemana?"

"Loh kok nanya aku, kan kamu yang ngajak, gimana sih,"

Cerita Remaja [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang