CR - 20

363 31 0
                                    

---

Karna kejahilan nya yang dilakukan kepada Yunfa tadi membuat Rey terus memohon agar Yunfa mau memaafkannya. Satu-satunya cara agar Yunfa mau memaafkannya adalah Rey harus mentraktirnya makanan hari ini. Jika tak dilakukan maka Yunfa juga tak akan mau memaafkan nya.

Demi mendapatkan maaf nya Rey langsung mengorder makanan yang di inginkan Yunfa. Bagi nya itu bukan hal besar yang harus Rey lakukan.

"Masih lama?"

"Sabar dong, Yun. Masih dibikin. Nih," Rey menunjukkan ponselnya ke wajah Yunfa yang layarnya menampilkan bahwa pesanan nya sedang dibuat.

Yunfa mendesis rendah sambil memutar matanya. Astaga dirinya sudah sangat menanti makanan nya.

"Lama."

Rey mengelus pundak Yunfa lembut, agar tak terlalu kesal, "Sabar yaa."

"Laper gueee huaaa," rengeknya.

Cukup lama Rey menunggu ponselnya
kan berbunyi notifikasi yang menunjukkan bahwa makanan mereka akan segera dikirim ke alamat tujuan. Yah, namanya juga Delivery online bisa saja restoran nya sedang ramai, jadi mereka sedikit lebih mendahulukan yang tidak take away.
Setelah ditunggu ditunggu Akhirnya ponselnya bergetar menandakan Kurir pengantar makanan nya sudah berada didepan rumahnya. Kini Rey kedepan untuk mengambil pesanan Yunfa.

"Nih, Pak." Rey memberikan uang selembar berwarna merah kepada kurir pengantar makanan nya.

Kurir itu menerima selembar uang tersebut dan mengeluarkan dompetnya untuk memberikan kembalian. Rey dengan cepat menahannya.

"Pak, sisa nya ambil aja buat bapak. Itung-itung rezeki."

Lantas saja kurir itu langsung tersenyum ramah, "Wahh, makasih ya, Mas. Makasih."

Rey membalasnya dengan menundukan kepalanya sopan sekalian tersenyum. "Makasih ya, Pak!"

Rey pun kembali masuk kedalam menemui Yunfa yang sudah terlentang disofa panjang nya. Tapi saat melihat Rey membawa kresek membuatnya langsung bangun.


Baru saja Rey mendudukan bokongnya ia dibuat heran dengan melihat Yunfa yang tiba-tiba berlari kecil kearah dapur dan mencari sesuatu didalam kulkas nya. Ia tak perduli, Rey sibuk mengambil pesanan yang dipesan khusus hanya untuknya.

"Widiw enak nih."

Rey nampak memperhatikan makanan nya sebentar sebelum mengambil ponselnya dan berselonjor di sofa.

"Eh, kok dimakan, Rey?" Rey menoleh kesamping.

"Yaa mang ngapa dah?"

Yunfa duduk kembali dan menaruh sebotol air dingin dan 2 gelas kaca diatas meja, "Katanya punya, gue."

"Itu yang diplastik punya lu semua, Kirdun. Gua mesen ini doang," Rey menunjukkan kebab medium miliknya.

Yunfa hanya ber-oh ria lantas mengambil hot dog, kebab yang sama juga seperti milik Rey dan steak ayam nya, sebab Yunfa tak terlalu suka daging. Katanya rasanya keras dan hambar. Padahal daging yang dia makan dulu memang baru setengah matang dan belum diberikan bumbu apapun, dia pikir sudah matang hanya karna melihat tampilan nya yang sudah dipotong-potong rapih di piring. Ada ada saja.

Yunfa mengulum bibirnya. Telunjuknya ia taruh didepan mulutnya sedang memikirkan sesuatu, Apa ya yang kurang batin nya didalam hati.

Oh iya! Piring! Dia kan mau makan Steak, mau bangun tapi sudah malas sekali. Jadi ia melirik Rey yang sibuk mengunyah Kebab nya.

"Fabi."

Rey menoleh heran, alisnya menaut. Jarang sekali ada seseorang yang memanggil nama depan nya.

"Lu manggil, gua?"

Yunfa mengangguk lantas menyengir.

"Gue mau makan, Rey. Ini steak."

Rey melirik Steak itu lantas menaikkan satu alisnya, "Iya gua tau itu steak. Lu nawarin gua apa gimana?"

Yunfa dengan segera menepis kasar tangan Rey yang hendak mengambil Steak miliknya. "Lah apasih, katanya nawarin," gumam Rey sambil terkekeh geli.

"Bukan nawarin! Maksudnya gue pengen makan tapi gak ada piring. Jadi gue mintol ambilin piring sama nasi."

Rey mendelik sambil menggigit sepotong Kebab miliknya. "Mana ada makan steak pake nasi anjir!"

"Emang gak ada apa?"

"Ya gak ada lah setau gua teh. Maneh mah meni norak pisan!"

"Ih yaudah kan gue saking lapernya. Jadi gue mintol mau dibantuin gak nih?"

"Iya gua ambilin."

Setelah menemukan apa yang dicarinya pun Rey kembali dengan membawa piring yang dibutuhkan Yunfa. Tak lupa juga ia membawa sekotak tisu diatas meja bar.

"Makasihh Reyy yang baik hati."

"Yeee, lain kali jangan gitu ya. Rawr!"

Bukan nya takut Yunfa malah tertawa saat Rey memperagakan gerakan Dinosaurus kelaparan yang seperti akan memakan nya saat itu juga. Rey jadi malu sendiri. Tumben

"Eh sini aja, Rey!" Yunfa menahan tangan Rey yang hendak bergegas pergi dari sana.

"Gua malu."

"Enggak. Lucu kok tadi, udah sini aja gausah malu gitu biasanya juga malu-maluin lu."

Rey pun akhirnya duduk kembali dan menemani Yunfa makan Steak dan makanan lain nya selama kurang lebih 1 jam an. Rey hanya bisa tersenyum saat melihat Yunfa makan nya anggunly sekali.

"Makan nya lama banget lu kaya siput."

"Emang siput makannya lama? Setau gue enggak deh, dia cuma jalan nya aja yang lelet."

"Iming sipit mikinnyi limi."

Yunfa melihat ada sesuatu disamping bibir Rey. "Itu pipi lu kenapa bentol?"

"Hah?" Rey memegang pipinya yang ternyata bentol. Pantas saja sedari tadi terasa gatal dan sedikit panas.

"Lah anying kok bentol sih."

"Coba sini liat." Rey mencondongkan badan nya ke Yunfa. Posisi mereka sangat dekat dan mungkin jika Yunfa memajukan badan nya sedikit lagi ia bisa mencium pipi Rey.

"Kalo perhatian gini kan enak diliat nya." Batin Rey.

Yunfa melihat Rey senyum-senyum sendiri sambil melihat kearahnya lantas saja langsung menusuk pipi Rey kencang dan sedikit mendorong nya membuat tertabrak sandaran sofa dibelakang.

"Aduhh! Sakit dong, Yun pipi gua!"

Yunfa memutar bola matanya dan lanjut memakan steak nya.

Rey mendengus sebal, ia meringis pelan. Tangan nya memegang pip nya terasa ngilu sekarang.

"Baru aja diperhatiin udah kasar aja," gumam nya yang masih bisa didengar Yunfa. Tapi tak dipedulikan.

Rey geram melihat Yunfa yang malah menikmati makanan nya sambil bermain Tiktok. Ia mengeraskan rahangnya mencoba untuk tak meraup muka nya.

"Sakit, Yun...," rengek nya.

"Bodo!"

---




















---

Senin, 04 Desember 2023

Sorry dikit, nanti aku kasih double up

Tbc.

Cerita Remaja [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang