---
Dikarenakan pagi ini guru disekolah Kana sedang ada rapat jadi jadwal semua murid pagi ini dipindahkan di siang hari nanti. Kana sangat malas jika harus berangkat siang-siang kesekolah, tapi enak juga jadi tak harus bangun pagi.
Saat ini Kana sudah lelah menonton siaran ftv pagi ini, ia dilandasi rasa bosan yang teramat karna tak ada sesuatu yang bisa dimainkan, karna semuanya sudah Ia mainkan.
"Ngapain ya...,"
Oh iya, Hava. Kana baru teringat ia mempunyai kekasih yang bisa diajak main. Kana beranjak kekamar untuk mengambil handphone nya yang masih dicharger dan menghubungi Hava lewat video call.
"Hai bub," sapa nya setelah panggilan tersambung.
Kana mengangkat tangannya menyapa sang kekasih, "Hai sayang."
"Lagi ngapain?"
Hava mengalihkan handphone nya kedepan yang melihatkan bahwa dirinya sedang menonton film di laptop nya.
"Ohh, Ayah Bunda ada dirumah?"
"Ada, belum berangkat kerja."
Kana mengangguk anggukan kepalanya, "Ohh, kamu bosen nggak?"
Hava mengerucutkan bibirnya serta kepalanya ia jatuhkan diatas kasur.
"Iyaa nih. bosennnn." Kana tertawa mendengar rengekan kekasihnya.
"Mau jalan-jalan, nggak?" Hava mengangguk semangat dan langsung terduduk.
"Mau kemanaa? Nonton ya?"
"Kamu kan baru selesai nonton, emang nggak bosen? Hum?"
Hava menggeleng, "Bosen sih."
"Kamu udah, sarapan?"
"Belum."
"Kita cari makan aja, yuk?"
Hava berfikir sebentar sebelum mengangguk mengiyakan ajakan Kana.
"Okeyy, 10 menitan lagi aku jemput yaa."
"Okey, byee, love you."
Tut.
Kana cekikikan karena tak membalas ucapan terakhir Hava dan langsung mematikannya. Tidak apa-apa, pagi ini Ia ingin melihat Hava marah-marah padanya. Karna Hava lucu sekali jika marah karna Kana tak membalas ucapan nya.
---
Biasa nya di jam segini beberapa dari mereka masih pada molor tetapi dikarenakan ada yang harus mereka bicarakan jadilah sekarang mereka semua sedang duduk di meja makan.
Sekarang mereka sedang membicarakan perihal ucapan Ayahnya kemarin malam.
"Okey, karna disini kita semua kan belum tau bakalan jalanin ini semua sama siapa, biar adil kita mau gimana ini pilihnya?"
Kyan mengangkat tangannya dan sedikit mencondongkan tubuhnya kemeja, "Ngocok aja."
"Heh! Maksud sampeyan apa?" Alka menggeplak kepala Kyan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Remaja [?]
Teen FictionCerita ini hanya fiktif, jangan dibawa di kehidupan nyata. Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan