---
Bel sekolah berbunyi, Kana merapikan buku-buku nya dan keluar kelasnya untuk menghampiri sang pujaan hatinya.
*fyi mrk beda kelas pas kelas 12 ya
Sampai didepan kelasnya ia melihat Hava sedang mengobrol dengan Dani; teman sekelasnya Hava 'yang akhir-akhir ini sering kali terlihat bersama Hava, ia berfikir bahwa Dani ini sepertinya menyukai Hava. Padahal tidak, Dani mendekati Hava justru ingin meminta bantuan dari Hava untuk mendekati dirinya dengan teman sebangkunya Hava, yaitu Haura.
Kana tak suka melihatnya, ia masuk kedalam menghampiri Hava yang sudah menatapnya.
"Mau langsung pulang?" Tanya Hava.
Bukannya menjawab, ia malah melihat sinis ke arah Dani. Dani yang memang tak terlalu dekat dengan Kana tak peduli, ia malah melipat tangannya berpura-pura tak menyadari bahwa manusia didepannya ini sedang menatapnya tak suka.
"Heyy"
Kana menengok, "Iya" jawabnya singkat.
Hava mendengus.
Kana menarik tangan Hava membawanya keparkiran.
Sesampainya diparkiran tanpa sepatah katapun Kana langsung masuk kedalam mobil, Hava heran biasanya Kana akan membukakan pintu untuknya tapi sekarang enggak.Tak mau banyak berfikir Hava masuk saja kedalam mobil tak lupa memasang seatbelt nya.
Ia melihat kesamping, mengambil tangan Kana untuk digenggamnya dan mengelus tangan besar itu dengan ibu jarinya. Kana masih terdiam.
"Kamu kenapa?" Tanya Hava lembut sekali.
"...."
"Kok diem? Aku bikin salah ya atau kamu kenapa?"
Kana menoleh kesamping sekilas lalu menatap kedepan. Ia menyibakkan rambutnya kebelakang dan menoleh kesamping lagi menatap Hava yang sedari tadi masih menatapnya.
"Aku gak suka kamu deket-deket sama dia"
"Hum? Dia siapa? Dani maksud kamu?" Kana mengangguk.
Hava melepas seatbelt nya dan melakukan hal yang membuat Kana terkejut.
Hava berpindah kesamping mendudukan dirinya di pangkuan Kana, dirinya masih saja kaget padahal bukan sekali dua kali Hava melakukan hal seperti ini.
Untungnya kaca mobil Kana tak tembus pandang, jadi tak akan ada siswa lain yang melihat posisi mereka dari kaca luar mobil Kana.
"Kamu ngapain aih" Kaget Kana
"Jangan cemburuu gituu" Telunjuknya menyolek dagu Kana.
"Aku sering liat akhir-akhir ini kalian sering ngobrol bareng, ngapain sih?" Kana dengan nada ketusnya.
Hava mencium pipi Kana lalu menggesekkan hidungnya dengan hidung Kana.
Kana diam saja membiarkan Hava. Perutnya seperti sedang mules rasanya.
"H-hava" Tangannya menahan pundak Hava. Hava ini agresif sekali.
"Aku gak ada hubungan apa-apa sama dia, dia tuh minta bantuan aku buat ngedeketin dia sama Haura. Dia suka sama Haura tapi gak berani ngedeketin, dia takut. Haura keliatannya galak katanya. Makanya dia minta aku buat bantuin dia, gitu Kana" Hava mencubit hidung Kana pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Remaja [?]
Teen FictionCerita ini hanya fiktif, jangan dibawa di kehidupan nyata. Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan