CR - 35

511 45 3
                                    

---

Pukul 2 dini hari tepat setelah satu hari perayaan tahun baru. Suara-suara dirumah 2 lantai yang kini sedang berisikan 10 orang belum juga senyap. Suasana disana masih ramai diisi dengan kelima pasangan yang ada.

Mereka, siapa lagi kalau bukan Alka dan Rey.

Saat ini yang masih terjaga hanya Kyan, Kana, Alka, dan Rey saja. Yang lainnya sudah terlelap di sofa. Heran nya mereka tidur mereka tak terusik sama sekali walaupun Rey dan Alka bernyanyi didepan nya.

Bayangkan saja, orang mana yang mau karaoke pada waktu dini hari kecuali Rey dan Alka Ada-ada saja.

Yang lain mau-mau saja lagi diajak mereka berdua untuk mendengarkan keduanya berkaraoke musik dangdut sampai jam segini.

Astaga.

"Eh, Bang! Jangan mundur-mundur!" Kana memperingati Alka yang berjoget ria sambil berjalan mundur dan hampir menabrak kekasihnya yang sudah tertidur dipundak nya.

"Sorry-sorry," ucap Alka pada Kana.

Kyan melihat dikeliling sekitarnya. Para gadis sudah lebih dulu tertidur termasuk kekasih nya. Ia melihat jam pada arloji hitam kecil miliknya, hari sudah semakin malam.

"Woi udah udah matiin, udah malem."

Sontak Rey dan Alka langsung melihat kearah Kyan dan tersadar juga ternyata hari sudah sangat malam.

Rey pun segera mematikan tv nya. Ia mencari-cari dimana remote tv nya namun tak ditemukan nya. Ah sudahlah, Rey langsung saja mematikan tv itu dari tombol kecil dibawah tv nya. Biarkan saja ia mencarinya besok pagi.

"Bang, tungguin gua bangunin, Hava dulu," ucap Kana pelan agar Hava tak terusik.

Rey menyerngitkan dahi nya, "Ngapain dibangunin, kasian orang udah tidur juga."

Baru saja Kana menggerakkan sedikit badan nya namun Hava malah menggeliat.

"Hey sstt sstt sst sstt. Bobo lagi yaa...," Kana mengelus-elus rambut Hava.

"Gua mau pulang dulu, kalian tunggu bentar aja."

Alka menarik beberapa rambut Kana, "Ngapain pulang oon, tidur sini aja orang udah malem juga."

Kana mengelus-elus rambutnya yang baru saja dijambak keras oleh Alka. "Gapapa mang?"

"Yaelah, lu kaya sama siapa bae dih. Besok aja kalo mau pulang. Kasian, Hava nya juga tolil," Kyan menghadap kebelakang untuk mengangkat Chalsa ke gendongan nya.

"Gua bawa kamar dulu. Lu kalo mau tidur ama gua langsung ke kamar gua aja yang disitu," Kyan menunjuk kamar miliknya.

Kana mengangguk mengerti.

"Hava tidur sama, Mafa aja. Pasti mau, Mafa mah," usul Alka.

Rey mengangkat kekasihnya yang terlelap juga. "Yaudah gua ke kamar dah," akhirnya Rey beranjak dari sana.

Kini hanya tersisa Alka dan Kana saja dengan kekasihnya.

Alka menepuk-nepuk pipi Mafa membuat nya menggeliat dan perlahan membuka mata nya.

"Hey..."

"Jam berapa?" tanya Mafa dengan suara serak nya.

"Jam 2, sayang. Pindah kamar yuk?"

Mafa merentangkan tangan nya dan langsung dipeluk oleh Alka dan digendong seperti koala.

"Kalo, Hava tidur sama kamu gapapa?"

Mafa mengangguk, "Gapapaaaa bareng aja bobo nya."

Alka menepuk punggung Mafa supaya kembali tertidur lalu menghadap kebelakang memberikan jempolnya pada Kana.

Kana yang paham langsung saja menggendong kekasihnya dan mengikuti Alka dari belakang menuju kamar Mafa.

Setelah menaruh kedua gadis itu pada kamar nya kini Alka dan juga Kana sudah berada di luar pintu sedang menuruni anak tangga.

"Turu ama sapa?"

"Ama, Kyan aja dah, kalo udah tidur pintu nya ngga dikonci gara-gara nungguin gua. Kaga enak gua."

Alka tertawa seraya mengusak rambut Kana dengan gemas.

"Lebay banget lu, kan pintu depan juga dikonci. Yaudah kalo mau sama dia. Gua kamar dulu ya."

Kana mengangguk memberikan jempolnya, setelah Alka sudah benar-benar masuk ke kamarnya. Kana perlahan memasuki kamar Kyan.

Ia melihat Kyan belum tidur melainkan sedang memainkan ponselnya dengan posisi tidur yang miring ke kanan. Jadi Kyan tak bisa melihat dirinya.

"Bang..."

Kyan terkaget sedikit dan langsung mendudukkan dirinya di kasur.

"Kaget aing teh. Konci aja gapapa."

Kana pun mengunci pintu kamar Kyan. Setelah nya ia masuk kekamar mandi dahulu untuk mencuci kaki dan tangan nya.

Setelah itu ia kembali dan tak lupa mengelap kaki nya di keset kamar mandi.

Kana ikut bergabung bersama Kyan diatas kasur.

"Gede juga ye rumah nya," celetuk Kana.

Kyan menolehkan kepalanya dan tertawa. "Ya lu liat aja yang beli siapa. Darren Hendrawan, pengusaha sukses di Jakarta. Beli rumah segini mah gaada apa-apa nya buat dia."

Kana menghela nafas nya. Matanya perlahan terlelap dengan kedua tangan nya dibelakang kepala nya.

Sampai akhirnya Kana tertidur lebih dulu dari Kyan yang kemudian tak lama disusul dengan Kyan juga.

---






























---

Minggu, 21 Januari 2024

Kalo 1 chap lagi buat yang terakhir, mending ada s2 atau gausah?

Tbc.

Cerita Remaja [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang