---
Kana tak memulangkan Hava kerumah nya melainkan kerumah Kana sendiri. Kana memarkirkan mobilnya digarasi dan tak lupa mengambil barang-barangnya.
"Ayo masuk," ajak Kana. Ia melihat kekasihnya celemotan memakan Marshmallow bakar yang tadi sempat dibelinya.
Hava menyuruh Kana membukakan pintu untuknya karena tangan nya lengket. Kana tersenyum lalu mengelus kepalanya sebelum keluar.
"Silahkan tuan putri."
Hava keluar dan membungkuk, "Terima Kasih sopirku," lalu masuk kedalam sambil menari-nari.
"Alah gwenchana." Kana menggeleng geleng. Ia ikut masuk kedalam menyusul kekasihnya sambil menenteng soto ayam milik Hava.
Sesampainya didalam rumah Kana berjalan kedapur menyiapkan makanan untuk kekasih bayi nya. Ia juga mengambil celemek makan untuk nya juga.
"Inii sayanggg, makan dulu."
"Hum, bentar dulu."
Hava meletakan lidi bekas nya diatas meja depan nya. Ia pergi ke wastafel untuk mencuci tangan dan mulut nya yang lengket.
"Kamu udah makan emang?" tanya nya kepada Kana setelah kembali duduk.
"Belum sih, tadi baru makan roti doang."
"Nyuruh aku makan tapi sendiri nya belum makan, udah makan bareng aku sini."
Hava menuangkan kuah soto nya ke nasi dan mengaduk ngaduknya. Ia menyendokan sesuap nasi dan meminta Kana untuk membuka mulutnya. Kana menerima suapan itu.
"Kamu juga makan yang."
"Iya," Hava juga menyendokan sesuap nasi kedalam mulutnya. Kana menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. Namun rambutnya terus saja terjatuh mengenai wajah Hava.
Kana menarik tangan Hava dan mengambil kunciran rambut hitam ditangan nya sambil menerima suapan lagi dari kekasihnya.
"Kamu kapan kerja?" tanya Hava mengalihkan pandangannya.
Kana mengusap wajahnya yang gatal. Oh ya, Kana sudah menanyakan kepada teman nya perihal perkejaan untuk nya sejak lama. Dan katanya mereka pun belum tahu pasti apakah ada pekerjaan atau tidak untuknya. Mereka menyuruh Kana menunggu sampai mereka menikah. Kemungkinan besar mereka baru bisa memberikan Kana pekerjaan untuknya. Itu artinya Kana harus menunggu beberapa hari lagi untuk mendapatkan pekerjaan.
"Belum tauuu ih. Katanya harus nungguin mereka nikah dulu baru aku dapet kerjaan. Males ih, nikahnya jadi lebih lama."
Hava tertawa melihat wajah masam nya. Ia menyuapkan Kana makanan nya lagi, "Emang nya kamu gaada kenalan lain? Atau kenapa kamu nggak coba nyari sendiri aja gitu..."
"Mau sih... Cuman kalo ada orang dalem tuh maksudnya biar masuk kerjaan nya cepet. Denger denger sih ya, kalo abangan aku jadi nikah mereka bakal ngambil alih kerjaan kantor camer nya. Aku kan pasti lebih gampang masuknya."
"Kalo punya orang dalem mah gitu ya, maunya gampangan."
Kana menggeleng saat Hava ingin memberikan suapan untuk nya,
"Kenyang," Kana menduselkan kepalanya di leher Hava dari samping. Sepertinya Kana menginginkannya lagi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Remaja [?]
Teen FictionCerita ini hanya fiktif, jangan dibawa di kehidupan nyata. Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan