---
Pagi tadi Kana pamit pulang kerumah tak lupa juga ia menyalimi kedua orang tuanya Hava dulu, dan sekarang dirinya baru saja sampai dirumahnya.
Ia memarkirkan motornya, lalu masuk kedalam. Sesampainya didalam keadaan rumah masih sepi
Mungkin masih pada tidur pikirnya.Ia masuk kedalam kamarnya bersiap untuk mandi. Selesai mandi ia kembali keluar kamar tapi temannya itu belum juga bangun. Ia berjalan kedapur untuk memasak mie.
Sambil menunggu mie nya matang ia berniat untuk membangunkan temannya.
Ceklek
"Astaga ini orang, kasurnya dimana tidurnya dimana."
Kana menggelengkan kepalanya mendapati Rey yang tidur dibawah kasur. Ia menyolek-nyolek pipinya tapi Rey tak bangun-bangun. Karna geram Kana memencet hidungnya dan menahannya membuat Rey kelojatan.
Hah hah hah
"Ngapain si lu," ucapnya kembali berbaring dikasur.
Kana tertawa, "Bangun bang, udah siang cepetan," Rey hanya membalas nya dengan deheman.
Kana teringat dengan mie nya, ia kembali turun kedapur; mengangkat mie nya lalu makan dengan tenang sambil menonton TV. Urusan membangunkan yang lain nanti saja.
---
Alka sedang berada diluar membeli nasi untuk dirinya dan yang lain.
"Bu nasi nya 5 bungkus ya."
"Iya Mas, sebentar ya," sambil menunggu Alka mencomot gorengan yang diletakkan dimeja. Setelah selesai tak lupa ia membayarnya dan kembali pulang.
Alka masuk kedalam rumah, ia berjalan kearah ruang TV dan melihat Kana yang tengah makan sambil asik menonton. Ia menghampiri nya.
"Heh," Alka menaruh plastik itu dimeja didepannya. Ikut duduk disamping Kana.
Kana melihat plastik itu dan bertanya, "Lo beliin buat gua juga?" tanya Kana.
"Iya, tapi kayanya lo udah kenyang jadi buat gue aja."
"Eh enak aja, gua mie doang mana wareg," Kana mengambil 1 bungkus dan menyimpannya disampingnya.
"Eh bang."
"Hah?"
"Lo padaan pulang jam berapa maren? Gua tungguin gak pada pulang-pulang. Jadi.. ya mau gamau gua nginep dirumah Hava."
"Iye cuy sorry ye, jadi gini––" Alka menceritakan apa yang terjadi kemarin malam. Mulai dari pertama kali tiba dirumah itu sampai permintaan selesai.
Kana dengan serius mendengarkan Alka bercerita, dirinya juga terkejut. Bisa-bisanya orang itu meminta temannya ini untuk menikah anaknya. Apalagi yang meminta orang yang mereka sendiri tidak kenal.
"Trus lo terima bang?" tanyanya.
Alka menggeleng, "Belum tau gua juga, cewenya emang cantik sih apalagi ada satu cewe yang nyuri perhatian gua banget, kalo ga salah Mafa namanya, Mafaza. Tapi gua juga kan gak bisa langsung nerima gitu aja cuy. Bingung gua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Remaja [?]
Teen FictionCerita ini hanya fiktif, jangan dibawa di kehidupan nyata. Dimohon untuk bijak dalam memilih bacaan