Shana terdiam di kursinya, saat ini BEM sedang rapat untuk mempersiapkan acara seminar yang akan diadakan seminggu lagi. Tidak seperti peserta lainnya yang melakukan seleksi, sebagai murid terpandang Shana langsung masuk tanpa melakukan persaingan, tentunya hal itu karena prestasinya dan karena itu juga beberapa mahasiswa baru ada yang menatapnya dengan sinis.
Jalur orang dalam istilahnya, bukan jalur orang dalam sih lebih tepatnya jalur orang terpercaya dan prestasi.
Padahal Shana tidak masalah jika harus mengikuti seleksi terlebih dahulu, tapi kakak tingkatnya bilang tidak usah, murid berprestasi akan langsung diangkat menjadi anggota resmi BEM, katanya sih peraturan fakultas.
Fakultas? Shana malah yakin itu karena kedua orang tuanya dan latar belakangnya, mereka kan akan melakukan segalanya untuk tujuan mereka.
Mereka pasti melakukan sesuatu.
Seperti biasanya.
Shana mengigit bibir bagian dalamnya, lagi, akhir-akhir ini entah kenapa perasaan tidak adil selalu menguasai dirinya.
"Shana, kami bisa menyerahkan bagian konsumsi sama kamu?"
Shana ingin berbicara, namun seorang kakak tingkat terlebih dahulu mengangakat tangannya.
"Shana ada di kelompok periklanan, dia gabung sama kita."
Kapan dia setuju?
Shana melirik kakak tingkat itu, dahinya mengkerut.
Ah, dia ingat sekarang.
Itu adalah kakak tingkat yang memberikannya minuman di hari kedua Ospek.
Ternyata dia orang penting di BEM.
"Saya kurang bisa kak di bidang periklanan, izinkan saya bergabung dengan kelompok konsumsi." ujar Shana dengan jujur.
"Di kelompok periklanan kita bisa latihan Shana, tenang saja." kakak tingkat itu tidak mau kalah.
"Saya terlalu sibuk untuk latihan." tukas Shana terus terang. "Saya harus tiba di rumah tepat waktu, kalau di bagian konsumsi saya masih bisa menghendel nya." Perkataan Shana tegas dan lembut, membaut semua orang langsung setuju dengan pendapatnya.
Shana tidak menatap kakak tingkat itu, firasatnya tidak pernah berbohong.
Sudah dia bilang kan? Dia pandai membaca seseorang.
Terlihat sekali tujuan utama kakak tingkat itu, dia tidak mau serius dengan pekerjaannya dan hanya ingin bermain-main dengan Shana.
Shana tidak suka.
Dia benci seseorang seperti itu.
"Lo ditandai sama si Kris."
Seseorang yang duduk disebelah Shana tiba-tiba berbisik.
"Dia tuh pemburu Maba, tiap tahun selalu pacaran sama Maba paling berprestasi, lalu beberapa bulan kemudian putus dan video-video dia yang begituan sama Maba bakalan tersebar sampai akhirnya tuh Maba keluar sendiri dari kampus." Dia berbisik panjang kali lebar pada Shana.
KAMU SEDANG MEMBACA
S is She (The End)
Romance~Don't copy my story if you have brain~ -S and when i look at you, i know your already become my world- Drax Shana tidak pernah menyesal kabur dari supir pribadinya hari itu bersama teman kuliah yang baru ia kenal, karena hal itu dia bertemu dengan...