S 20 : Childish

7.2K 652 124
                                    

Cinta itu sangat hebat yah.

Karena mereka bisa menghancurkan kepintaran dan akal sehat seorang manusia.

Cinta juga bisa mempercantik seseorang karena katanya ketika sedang jatuh cinta ada sebuah hormon dalam tubuh yang mengeluarkan aura kesenangan pada diri manusia.

Drax yang tadinya terlihat biasa saja, menjadi luar biasa tampan akhir-akhir ini.

Fanbase The Mad bertambah banyak karena pria itu.

Suaranya, senyumannya, tatapan matanya yang sangat dalam ketika bertemu pandang dengan seseorang, bahkan rambut gondrong sebahunya menjadi ciri khas dan ketertarikan sendiri untuk Drax. Dia tidak perlu mengatakan apapun, hanya dengan tatapan matanya dia membuat semua orang jatuh cinta.

"Drax mau jadi pacar aku gak? Drax kok keren banget sih kamu! Drax aku rela nungguin The Mad sampai punya lagu original semangat! Drax i'm here for you always! The Mad jaya! Jaya! Jaya!"

Drax melirik Ean, pria itu sedang membaca komentar di postingan terakhir mereka di Tik Tok. postingan terakhir berisi tentang video dimana Drax sedang belajar memainkan gitarnya bersama Ean, Dafan memvideokan kegiatan itu secara diam-diam dan menguploadnya tanpa sepengetahuan Drax.

"Btw Drax lo sama cewek kemarin pacaran yah?" tanya Dafan tiba-tiba.

Drax mengalihkan pandangannya, tidak berani melihat pria itu. "Iya."

"Tolol." umpat Dafan. "Yah bagus deh, kalau lo patah hati semoga tercipta sebuah lagu." Kurang ajar nih anak.

"Hahaha." Goga tertawa ngakak, sampai dia lupa jika dia sedang makan dan tersedak sambal.

Caleb langsung mengambilkan minum dan memberinya pada pria itu.

Drax mengambil ponselnya, dia melihat pesan terakhirnya yang tidak kunjung Shana balas sejak siang.

Apa yang terjadi?

Shana biasanya selalu membalas pesan Drax, dia tidak pernah mengabaikan pesan Drax, dia selalu memberikan kabar, setiap dia ada kelas, pertemuan ekskul bahkan ketika sampai di rumah, hm Drax jadi ingin menghampiri kampusnya lagi.

"Btw kemarin gue dapat tawaran dari perusahaan entertainment gitu." ujar Caleb tiba-tiba, perkataannya itu membuat keempat pria itu langsung menatap ke arah nya.

"Bagus dong, dia mau apa dari kita?" tanya Ean.

"Dia mau jadi manajer kita, tanda tangan kontrak di perusahaan nya."

"Ada syaratnya gak?" Dafan bertanya. "Dia mau uang di awal atau apa?"

Caleb menggelengkan kepalanya. "Dia gak minta uang kita, syaratnya yah kita harus bersaing dan ikut audisi gitu, banyak band yang dia tawari, tapi dia gak bisa nerima semuanya jadi kita harus bersaing."

"Lagunya bebas?" tanya Goga, dia sudah selesai tersedak, yah meksipun tenggorokan nya terasa panas.

"Bebas, engga harus lagu original."

"Gue sih setuju, lumayan kan, kalau kita gabung ke perusahaan lebih enak, semuanya pasti juga dibayarin, terus kita bisa buat album band kita sendiri, hahahaha akhirnya gue punya banyak uang!" Ean tertawa terbahak-bahak, dia membayangkan kehidupan mewahnya di ibu kota yang kejam.

"Gue juga, selama kita engga dipungut biaya." Dafan manggut-manggut. "Cuma gue gak mau dia jadi manajer kita, gue maunya tetap lo." ujarnya pada Caleb.

Caleb tersenyum tipis. "Thanks bro."

"Gue juga setuju, lumayan kalau kita terkenal gue bisa jadi model majalah hehehe." Goga suka memamerkan dirinya sendiri sekarang.

"Lo gimana?" tanya Caleb.

S is She (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang