S 10 : Chaosmyth

8.1K 706 130
                                    

Warning part ini agak menguras emosi.

***

Vilna yang berdiri disamping Shana berusaha menghiburnya, dia tidak tega melihat mata senduh Shana yang basah dan memerah, itu seperti mata milik anjing peliharaannya ketika tidak sengaja terkena sabun waktu mandi.

"Ponsel lo balik kok, jangan nangis dong." Vilna sedikit menjauh dari sana ketika melihat Drax, dia ingin melihat situasi di sekitar Caleb.

Shana mengangguk saja, dia menutupi wajahnya, tidak berani melihat Drax yang saat ini ada di hadapannya.

Wajahnya pasti terlihat sangat jelek, poninya pasti berantakan.

"Kenapa nangis?" tanya Drax, dia juga bingung sendiri.

Shana menggeleng kecil. "Engga tahu."

Drax mengambil tangan kanan Shana yang sejak tadi sibuk menutupi wajahnya, dia memberikan ponselnya. "Nih, lain kali tas nya diginiin." Drax mengambil tas menyamping milik Shana dan meletakkannya di depan perutnya. "Atau kalau bisa pakai tas ransel, disini rawan maling."

Shana mengangguk mengerti. "Maaf." Ini pertama kalinya dia ke tempat umum, dia tidak tahu akan terjadi hal seperti ini.

"Kenapa minta maaf?" Dahi Drax mengernyit heran.

"Acaranya gagal karena ini." Shana merasa bersalah, padahal banyak yang datang dan mendukung The Mad hari ini.

Drax tersenyum tipis, raut wajahnya terlihat senang. "Gak gagal, tunggu dan lihat aja." Dia menepuk pelan pundak kepala Shana dengan telapak tangannya dan berjalan melewati gadis itu untuk kembali ke atas panggung.

"Nanti gue hubungi." bisik Drax.

Jangan tanyakan apa yang terjadi pada jantung, suhu badan dan aliran darah Shana.

Semuanya menggila.

Setelah polisi datang konser kembali kondusif, karena adanya kejadian yang tidak diinginkan The Mad tetap akan tampil tanpa ada pembatalan, pada dasarnya ini bukan salah mereka, ini adalah situasi yang tidak terduga dan tidak ada yang bisa memprediksikannya.

"Maaf, maaf, ada situasi yang engga terduga, jadi sekarang ayo mulai!"

Dimulai dari ketukan tiga kali dari Caleb dan permainan gitar solo nya Ean.

Drax mengarahkan mix ke depan bibirnya, menarik nafas dan bernyanyi dengan suara lembutnya yang sangat memanjakan telinga semua orang.

aikawarazu ano koro ni hanashita
yume wo boku wa oitsuzuketeru yo
mou kotoshi kara isogashiku naru yo na?
demo kawarazu kono basho wa aru kara

Suaranya tidak berubah, masih sama seperti pertama kali Shana mendengarkan.

So everybody ever be buddies
Days we grew up are days we will treasure show
Everybody show is beginning
Curtain has risen
Make your own storyline
Dream as if you will live forever
And live as if you'll die today

"Suaranya bagus banget gak sih? Gue heran kenapa dia engga pernah ikut Indonesia idol atau sejenisnya gitu?" ujar seseorang yang terdengar oleh Shana.

"Iya, gue yang engga tahu one ok rock sampai tahu karena penasaran sama penyanyi aslinya, suara mereka hampir mirip, kalau mereka duet habis deh."

"Lo gak tahu one ok rock?! Parah anjir! Itu band favorit gue!"

"The Mad itu one ok rock versi lokal."

S is She (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang