S 42 : Tired

7.2K 663 73
                                    

Drax tahu jika keluarga Shana tidak akan pernah memberikan Shana padanya karena mereka masih menginginkan Shana bersama pria itu, tanpa sepengetahuan Shana sebenarnya kedua orang tua gadis itu sudah tahu jika selama ini Shana tinggal bersama Vilna makannya mereka tenang-tenang saja dan menunggu gadis itu memunculkan diri dengan sendirinya, hanya Steven yang tidak tahu apa-apa, kasian.

Dia mengetahui hal ini karena setelah dia menemukan Shana, Drax meminta Shana pada kedua orang tua gadis itu, dia ingin mengancam mereka akan memberi tahu keberadaan Shana jika mereka memberikan Shana padanya, hanya saja Drax terlalu bodoh, ternyata selama ini Shana masih berada di kendali kedua orangtuanya, lebih tepatnya, Mamanya.

Meskipun dia sudah berubah, bukan dirinya di masa lalu, wanita itu masih tidak mengizinkannya bersama Shana.

"Kamu itu hanya musisi yang sedang naik daun, musisi tidak selamanya memiliki masa jayanya, jika kamu berhenti dari dunia musik, bagaimana kehidupan Shana?!"

Drax sudah menjelaskan kalau dia memiliki beberapa bisnis tersendiri, namun semua argumen nya ditolak oleh wanita itu, semuanya, ditolak mentah-mentah sampai Drax akhirnya sadar jika sebenarnya wanita itu tidak akan memberikan Shana padanya.

Kenapa?

"Karena kau adalah anak pengedar narkoba, aku sangat membenci hal-hal yang berbau narkoba, benda itu yang merebut putriku dariku."

Akhirnya Drax paham.

Oh ternyata karena latar belakangnya.

Drax terus memohon dia bahkan bersujud di bawah kaki ibu Shana dan terus memohon dengan merendahkan dirinya, demi memiliki gadis itu, demi mendapatkan gadis itu, dia berjuang sampai seperti ini, dia putus asa dan lelah.

Tapi....

"Saya tidak akan pernah memberikan Shana padamu! Dia sudah memiliki tunangan! Mereka akan menikah sebentar lagi! Gadis itu sudah terlalu lama membangkang! Saatnya tarik kembali dia ke rumah ini! Aku akan segera menikah kan nya! Mengancam akan bunuh diri?! Anak jaman sekarang benar-benar sangat tidak tahu diri."

Bohong jika Drax tidak mengatakan dia tidak memiliki rasa benci pada ibu Shana, dia memilikinya, membuatnya semakin merasa bersalah karena dulu mengatakan Shana untuk tidak membenci kedua orang tuanya.

Ternyata tidak semua orang tua seperti ibu dan ayahnya.

Sebagai contoh lihat lah kedua orang tua gadis itu, sangat egois dan tidak pernah memikirkan sedikitpun kebahagiaan anaknya.

Mereka hanya berpikir jika Shana akan memiliki kehidupan lebih baik jika menikah dengan seseorang yang memiliki perkejaan tetap dan dari keluarga terpandang.

Drax pergi dari rumah itu dalam keadaan putus asa.

Dia panik.

Gadis itu sudah terlalu lama membangkang! Saatnya tarik kembali dia ke rumah ini! Aku akan segera menikah kan nya!

Perkataan sombong dari ibu Shana terus terngiang-ngiang di kepalanya.

Dia tidak akan memiliki kesempatan jika Shana menikah, dia akan kehilangan jika Shana menikah, dia akan kembali menjadi abu-abu jika Shana menikah.

Dia akan jatuh.

Tidak! Tidak boleh terjadi!

Drax tidak akan mengizinkannya!

Drax menolaknya!

Jika takdir memang sekejam ini, dia akan menjadi seseorang yang bahkan lebih kejam dari takdir itu sendiri.

Dia akan menggunakan cara licik.

Dia akan menggunakan fans nya, koneksinya dan semua yang dia miliki.

Dia akan memiliki Shana!

Sudah cukup dia menahan diri selama ini, semakin Drax menahan diri, bukan semakin dekat mereka, jarak malah semakin jauh.

Sudah saatnya Drax menjadi orang yang egois.

***

Keberadaan Shana sebagai gadis berinisial S menarik perhatian seluruh penggemar The Mad di Indonesia, tidak mencela Shana, mereka malah menyambut gadis itu dengan baik dan mendukung hubungan mereka sampai kapanpun, karena semua orang tahu sejak awal Drax memiliki seseorang di hatinya, jadi mereka tidak akan terkejut dengan hal ini.

Malah dengan adanya berita itu entah kenapa agensi mereka menjadi lebih sibuk dan mendapatkan penawaran untuk tampil dimana-mana, bahkan Shana juga diminta untuk tampil.

Karena semua orang sudah tahu bagaimana jalan kisah cinta keduanya, tentu saja para fans The Mad membela Drax habis-habisan, mereka memberikan opini yang kejam tentang keluarga Shana, mencari latar belakang gadis itu dan menyerang akun media sosial bisnis keluarga Shana.

Mereka menerornya dan meminta kedua orang tua Shana untuk mengizinkan hubungan keduanya, bukan hanya bisnis keluarga Shana, kekuatan netiijen Indonesia juga menemukan siapa tunangan Shana itu, mereka ikut menyerang bisnis keluarga pria yang berstatus sebagai tunangan Shana itu.

Hal yang Drax inginkan terwujud.

Dia akui cara ini licik, tapi Drax benar-benar lelah dan putus asa.

Dia tidak mau, tidak mau, tidak mau lagi kehilangan Shana.

Biarlah dia dianggap sebagai musisi yang memanfaatkan fans nya, itu lebih baik daripada ia kehilangan Shana.

Dia sungguh lelah.

Dia capek menunggu.

Dia ingin istirahat dan bernafas dengan lega, melihat gadis ini di tempat dimana ia bisa melihat dan menyentuhnya.

Dimana ia bisa memberikan semua hal yang tidak ia bisa berikan dulu.

Drax tahu, Shana pasti masih menginginkannya, dia bisa melihat dan merasakannya.

Gadis itu masih mencintainya.

"Kenapa?" Drax menjawab tatapan Shana yang baru bangun tidur itu, sejak membuka matanya beberapa detik lalu dia tidak berhenti menatap Drax.

Setelah Shana menangis kemarin malam, gadis itu pingsan membuat Drax panik dan segera memanggil seorang dokter ke rumahnya.
Shana ternyata kelelahan, dia mendapatkan infus dan tertidur selama 12 jam lebih lalu akhirnya terbangun di tengah hari dalam keadaan linglung serta kebingungan.

Shana mengalihkan pandangannya, dia menatap sekitar ruangan ini, ruangan yang penuh dengan alat musik, alat rekaman, dan kertas-kertas note yang berserakan, dia sangat yakin jika ini adalah kamar Drax, seluruh ruangan dipenuhi aroma pria itu.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Shana, dia akhirnya membuka suara.

"Tidak ada." jawan menjawab lembut, dia memainkan helaian rambut gadis itu. "Aku tidak melakukan apapun." Dia tidak akan menyakiti gadis ini.

"Lalu kemarin apa?" Shana butuh jawaban serta penjelasan.

"Aku capek." Dua kata yang cukup untuk Shana, dua kata yang membuat Shana memahami alasan kenapa Drax melakukan hal itu kemarin malam. "Lihat ini..." Drax menunjukkan sebuah cincin di jari manisnya, dia mendekati Shana dan berbaring di bahu gadis itu.

Shana syok melihat cincin yang sama dengan cincinnya itu, apa maksudnya ini?

"Gimana bisa..."

Drax tertawa, nafasnya menggelitik leher Shana. "Aku memberikannya pada Steven dulu, beberapa hari setelah kita putus, aku meminjam uang pada perusahaan dan membeli ini, aku pikir dia tidak akan memberikannya, ternyata dia memberikannya."

Shana terdiam.

Dia melepaskan cincin itu dan melemparkannya ke sudut ruangan.

Bukanya marah Drax malah tertawa terbahak-bahak, dia memeluk tubuh gadis itu dengan erat tanpa memperdulikan penolakan Shana.

Gadis ini benar-benar lucu dan menggemaskan.

Dia sangat mencintainya.

***

Terima kasih sudah membaca 😘

S is She (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang