Drax menghisap rokoknya sebelum meneguk sedikit minuman berenergi yang ia dapatkan malam ini, seperti biasa setiap malam mereka selalu tampil di sebuah tempat hiburan, kali ini mereka mendatangi salah satu Club dengan nuansa rock yang cukup melekat, banyak dekorasi dan poster band-band rock terkenal di dinding.
"Jangan minum gituan." tegur Dafan.
"Dikit." gumam Drax, mereka diberikan minuman gratis.
"Perasaan gue aja atau banyak banget yang merhatiin kita?" Caleb melihat sekitarnya, dia merasa beberapa gadis di sudut ruangan yang lain sedang melihat ke arah meja mereka.
"Permisi, kak boleh minta tanda tangan nya gak?" Dua orang wanita tiba-tiba menghampiri mereka dan meminta tanda tangan.
"Oh, boleh-boleh, mau tanda tangan siapa nih?" Goga mengambil kertas itu dengan senyuman manis, dia menatap dua gadis itu dalam.
"Itu...." salah satu dari gadis itu melirik Drax, pipinya memerah. "Kak Drax, boleh minta tanda tangan nya gak?"
Drax mengangguk, dia mengambil kertas itu dan memberikan tanda tangannya, sesuatu yang luar biasa terjadi, ada orang yang meminta tanda tangan mereka di tempat umum seperti ini.
Sepertinya The Mad perlahan-lahan berkembang.
"Kak Drax kenapa jarang banget senyum sih, selalu aja kelihatan cuek." ujar teman dari gadis yang meminta tanda tangan Drax.
"Maklum aja, dia sakit gigi." Ean berujar geli, dia tertawa.
Drax menyiku pria itu, enak aja.
Dafan memberikan sinyal pada Drax, kedua gadis itu sedang menunggu Drax untuk mengatakan sesuatu, setidaknya berikan respon.
Drax menghela nafas, dia mengusap tengkuknya. "Senyum gue jelek." ujarnya, mencari alasan.
"Hah? Siapa bilang kak? Semua orang jadi cakep kalau senyum." ujar gadis yang bertanya di awal itu, temannya yang meminta tanda tangan Drax mengangguk semangat.
Drax mendumel dalam hati, lagian kalau memang dia mau senyum, dia akan tersenyum, hanya saja sekarang tidak ada hal yang membuatnya bisa tersenyum, sulit untuk membuat Drax tertawa dan tersenyum, mungkin hanya Shana yang bisa.
"Oh yah malam ini The Mad bawain lagu One ok rock yang mana kak? Tahu gak sih karena The Mad aku sekarang jadi penggemar Taka."
"Kak Drax sama Taka hampir mirip deh, suara, auranya, tatapan matanya."
Drax menggelengkan kepalanya, dia meneguk kembali minuman berenergi nya, mana mungkin dia mirip dengan idola nya itu, mustahil.
"Eh, Drax coba lo lihat deh di depan pintu masuk."
Dengan malas Drax menatap pintu masuk tempat hiburan ini, dia hampir saja memuntahkan minumnya ketika melihat siapa yang ada di depan pintu masuk saat ini.
Itu Shana.
KAMU SEDANG MEMBACA
S is She (The End)
Storie d'amore~Don't copy my story if you have brain~ -S and when i look at you, i know your already become my world- Drax Shana tidak pernah menyesal kabur dari supir pribadinya hari itu bersama teman kuliah yang baru ia kenal, karena hal itu dia bertemu dengan...