Shana menghela nafas lelah, entah kenapa hari ini kakak tingkat yang bernama Kris itu sangat gencar mendekatinya dengan segala cara. Ketika seminar itu berlangsung Kris terus-menerus berdiri disampingnya, dia mengajak Shana untuk pergi, namun dengan senyuman dan perkataan yang ramah Shana menolaknya.
Dia baru bisa kabur dari kakak tingkat itu setelah seminar selesai, dia pergi secepat mungkin diantara kerumunan orang-orang dengan suara kakak tingkat itu yang masih memangil dirinya.
Shana bersembunyi di bawah tangga menuju lantai atas, dia duduk di atas meja yang sudah tidak terpakai sembari menenangkan detak jantungnya.
Kenapa jadi seperti ini?
Padahal dia sudah terang-terangan menolak, sangat menyebalkan kalau saja dia bukan kakak tingkatnya mungkin Shana sudah mengatakan sesuatu yang kasar.
"Shana?"
Shana hampir saja menjerit, dia kira yang memanggilnya kakak tingkat bernama Kris itu, ternyata hanya Vilna.
Yah Vilna bergabung dengan BEM sama seperti dirinya, dia diterima kemarin setelah menerima beberapa tes yang ketat.
"Lo gak apa-apa? Gue lihat situasi lo sama kak Kris."
Shana canggung berbicara dengan Vilna, sejak kejadian waktu itu, dia belum pernah lagi berbicara padanya.
Kalau kamu senang sama Vilna.
Minta maaf.
Shana teringat dengan pesan Drax.
Apa dia senang dengan Vilna?
Sebenernya tidak terlalu, hanya saja Shana ingin memiliki seseorang yang bisa ia panggil dengan teman dan kemungkinan besar orang yang bisa ia percayai dengan sebutan teman itu adalah Vilna.
"Lo mau minum? Gue bawa Aqua." Vilna memberikan satu botol Aqua pada Shana.
Shana menerimanya, dia menatap gadis itu. "Vilna.....gue minta maaf."
Vilna tertegun sejenak, dia tidak menyangka akan menerima sesuatu yang seperti ini.
Tersenyum senang Vilna duduk disamping Shana dan tertawa kecil. "Hehehe, gue maafin, gue juga minta maaf karena terlalu ikut campur urusan lo." Dia juga salah kemarin itu, setiap orang pasti memiliki zona amannya dan Vilna berusaha menerobos zona aman milik Shana, tentu saja gadis itu marah.
"Btw pengawal lo itu mana?" tanya Vilna.
"Oh dia bakalan jemput gue kalau acara selesai." Entah apa yang terjadi sekarang setiap Shana keluar untuk mengerjakan tugas bersama BEM, Oliv hanya akan mengantarnya sampai kampus, setelahnya dia akan pergi dan menjemput Shana setelah selesai.
"Bagus dong, lo punya banyak waktu luang sekarang."
Shana tersenyum tipis. "Yah, tapi tetep aja gak boleh keluar kampus." Ponselnya memiliki alat pelacak.
"Kenapa gak boleh? Oh ah...." Vilna menemukan jawabannya sendiri. "Lo kemana-mana bawa alat pelacak yah?"
"Lo kok pintar banget nebaknya?" Shana heran sendiri dengan gadis ini.
Vilna tertawa renyah, yah dia tahu dengan sangat baik seperti apa kehidupan orang-orang seperti Shana. "Lo tahu dulu waktu SMA gue punya teman yang keadaan rumahnya sama kayak lo."
Shana mendengarkan.
"Dia teman baik gue, kayak lo, dia engga pernah diizinkan kemana-mana, gak boleh pulang malam, gak boleh nongkrong, gabung eskul, pacaran bahkan punya teman."
KAMU SEDANG MEMBACA
S is She (The End)
Romance~Don't copy my story if you have brain~ -S and when i look at you, i know your already become my world- Drax Shana tidak pernah menyesal kabur dari supir pribadinya hari itu bersama teman kuliah yang baru ia kenal, karena hal itu dia bertemu dengan...