S 44 : Obsession

6.6K 541 45
                                    

Setelah makan malam yang singkat itu niatnya Shana akan pergi dari rumah Drax dan kembali ke apartemen Vilna, namun belum berjalan beberapa langkah mendekati gerbang rumah Drax, pria itu sudah menahannya dan tidak mengizinkannya untuk pergi.

"Untuk apa? Kamu punya aku, tinggal disini." ujar pria itu.

"Gue gak butuh lo, bisa sendiri." Shana melepaskan Pergelangan tangannya dari genggaman Drax. "Gue gak bisa selamanya tinggal sama lo, bye, gue dah pesan Ojek."

Hah?

Drax merebut ponsel yang ada di tangan Shana, membatalkan pesanan gadis itu dan tanpa mengatakan apapun dia menarik gadis itu kembali memasuki rumahnya dengan sedikit paksaan, tidak bukan sedikit, pada dasarnya itu paksaan dan Shana tidak memiliki kemampuan apapun untuk melawan selain memberontak melalui kata-katanya sendiri.

"Lepasin! Apa-apaan, kamu mau ngapain?!"

Drax membawa Shana kembali ke kamarnya, pria itu menutup pintu dan menguncinya. "Kamu tidak akan bisa pergi kemana-mana."

Shana merinding.

Ada sesuatu yang aneh dari Drax, sebenernya dia sudah menyadarinya sejak pertama kali mereka bertemu maka dari itu Shana berusaha sebaik mungkin untuk tidak mendekati Drax atau muncul di hadapannya, Drax kehilangan jati dirinya, dia menatap seakan-akan Shana adalah miliknya, miliknya yang tidak boleh pergi kemana-mana.

"Kenapa jadi seperti ini?" Shana bertanya pada pria itu. "Drax yang gue kenal gak pernah seperti ini, dia selalu natap gue lembut dan gak pernah ngurung gue." Tidak, jangan lagi.

Shana teringat pada masa-masa dia dikurung oleh ibunya sendiri ketika ia melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, apa yang Drax lakukan saat ini pada dirinya tidak jauh berbeda dengan saat itu, tidak ada bedanya, Drax mengurung Shana karena Shana melakukan hal yang tidak pria itu inginkan.

"Aku mau pergi." Shana memohon, pertahan dirinya hancur, dia ketakutan, dia tidak bisa berpura-pura kuat lagi.

"Tidak boleh." Drax mendekati Shana, matanya mengelap, wajahnya yang tampan terlihat mengerikan saat ini. "Kamu pikir setelah aku menemukanmu, kamu bisa pergi begitu saja? Kamu tidak boleh kemana-mana, kamu milikku, kalau kamu pergi, aku tidak tahu kemana kaki kecilnya ini akan berlari, kamu akan pergi ke tempat dimana aku tidak bisa melihat mu, sudah cukup neraka nya selama 3 tahun ini, kembali lah padaku Shana."

Shana bergetar ketakutan, Drax saat ini berjalan mendekatinya. "Menjauh..."

"Aku sudah kaya sekarang, aku bisa memberikan kehidupan yang sama dengan kedua orang tua mu, jadi kembali lah padaku, aku mohon."

Drax terus berjalan mendekati Shana, dia mendorong tubuh gadis itu ke dinding, memojokkannya, kemudian dia mengendong tubuh mungil yang bergetar ketakutan itu, Drax tidak menyadarinya, dia terlalu takut.

Keduanya sama-sama takut.

Shana yang takut pada Drax yang seperti ini.

Drax yang takut pada Shana jika ia pergi dan menghilang kembali.

Tidak ada cara lain, tidak ada.

Drax harus mengurung Shana disini selamanya.

"Jadilah gadis baik dan tidur." Drax meletakkan tubuh Shana di atas kasur dan menutupinya dengan selimut. "Kamu tidak boleh kemana-mana, di luar Shana..." Drax merunduk dan berbisik pelan di telinga Shana. "Keluarga mu sedang mencarimu, ketika mereka menemukan mu, mereka akan menikahkan mu dengan pria sialan itu."

Shana ditampar kembali oleh kenyataan.

Sampai kapanpun.

Tidak ada tempat untuk dirinya hidup sesuai dengan keinginannya.

S is She (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang