S 4 : The Beginning

2.2K 168 1
                                    

Seru banget!!!!

Seumur hidup Shana tidak pernah menghadiri acara seperti ini.

Semua orang berseru, melompat, menjerit dan memanggil nama-nama dari anggota band favorit mereka, ini eforia baru untuk Shana, selama ini dia selalu berada di tempat sepi yang dipenuhi manusia individualisme yang menganggap mereka di atas dan beda dari orang lain, namun disini, semua orang menyatu, mereka bernyanyi bersama, padahal tidak saling kenal kenapa mereka bisa sekompak ini.

Musik benar-benar menakjubkan.

Mereka menyatukan orang-orang dengan aliran yang sama, membuang segala perbedaan untuk menyukai sesuatu yang bisa mereka miliki bersama.

"Argh! Jeremy! Lo ganteng banget sih kak!" seru Vilna pada Jeremy, anggota Rokkie favoritnya.

Shana tertawa kecil, dia menggelengkan kepalanya, padahal banyak pria yang seperti Jeremy, kenapa harus se tergila-gila itu padanya.

Mungkin ada yang beda, Shana kan selalu sekolah di tempat khusus perempuan, baru kuliah ini dia masuk depertemen pendidikan yang campuran, itu pun karena kedua orang tuanya dan kakak laki-lakinya merupakan tamatan dari universitas ini.

Mungkin ada sesuatu yang Shana tidak tahu.

"Jangan pergi dong! Satu lagu lagi!"

Sepertinya band Rokkie sudah selesai manggung.

"Ah, engga seru ah, masa cuma dua lagu." Vilna menatap brosur acara yang ada di tangannya. "Ish, gara-gara band gila engga jelas ini, band baru, engga ada lagu original, anggotanya jamet-jamet, ih."

Shana ikut membaca brosur acara, namanya sangat nyentrik.

Menarik, mungkin ada alasan khusus kenapa nama mereka The Mad.

"Malam semuanya.".

Shana menatap atas panggung, melihat sekelilingnya yang diam membisu, sibuk dengan ponsel dan berbincang dengan teman-teman mereka membuat perasan Shana berubah melankolis, mereka tidak memperdulikan band yang nampil setelah Rokkie, mereka sibuk meng-upload foto serta video ke sosmed masing-masing.

Shana menepuk tangannya sekuat mungkin berharap kelima pria di atas panggung itu mendengarnya yang memberikan semangat.

Drax yang pertama kali melihat Shana, sejak awal gadis itu memang menarik perhatiannya, dia lebih tinggi dari yang lain dan dengan penampilan secerah itu, siapa yang tidak melihatnya.

Seluruh pencahayaannya di tempat ini seakan-akan hanya ada untuk membantunya bersinar.

Shana tertegun, dia menangkap perhatian Drax padanya, yah dia cukup peka jika dilihat dari jauh.

Gadis itu tersenyum manis, bibirnya bergerak lirih. "Semangat."

Drax tersenyum miring, dia mengalihkan pandangannya kepada Caleb. "Gas." Engga usah banyak bacot karena mereka tidak akan mendengarkan.

Hanya beberapa orang yang memperhatikan mereka, itupun bukan karena mereka, tapi karena lagu yang akan mereka bawakan.

Mendapatkan senyuman seperti itu wajah Shana sedikit memerah karena malu, senyuman yang sangat tulus, tidak memiliki kesan apapun dan murni ditujukan hanya untuk dirinya.

Dada Shana sedikit menghangat, bibirnya tidak berhenti tersenyum.

Just give me a reason
To keep my heart beating
Don't worry, it's safe right here in my arms
As the world falls apart around us
All we can do is hold on, hold on

Tepat setelah vokalis itu bernyanyi semua mata yang tadinya mengabaikan mereka langsung tertuju ke atas panggung, mereka semua merasa terpanggil dan terpesona dengan suara itu begitu juga dengan Shana.

S is She (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang