Chapter 9 -Melamar bekerja

284 41 6
                                    

Annyeong haseyo chingu-ya
Happy reading guys
.
.
.
.

1bulan kemudian.

Sabiru Sudah menyelesaikan masalah anak angkat nya,dan pria manis itu pun sudah tenang, karna vincenzo sudah kembali bersekolah seperti biasa ,.

Namun masalah terus saja menghampiri pria manis itu , selesai 1 masalah, muncul lagi masalah yang lain nya,.

Seperti sekarang ia benar benar kebingungan tentang omset rumah makan nya yang terus menurun.

"Bi nay, omset kita terus menurun ya? " Tanya sabiru seraya menghitung buku besar nya .

"Iya ru, bibi juga bingung, mungkin karna ada banyak kedai yang baru buka, jadi pelanggan banyak mencoba rasa yang baru. " Sahut Naya menyandarkan tubuh nya,.

Hari ini rumah makan mereka tak Seramai biasa nya,.
Karna ada banyak kedai kedai yang baru buka di sekeliling rumah makan itu,.

"Gak apapa bi, nama nya juga usaha, kadang naik kadang turun, yang penting kita udah berusaha.. " Sahut sabiru mengusap punggung Bibi nya itu,.

"Gini, mungkin belakang ini biru jarang bantu bibi di sini ya, sabiru mau nyari kerja an yang pasti bi, soal nya zozo udah mau masuk SD, otomatis pengeluaran kita nambah lagi " Kata Sabiru, ia tidak bisa mengandalkan rumah makan nya lagi untuk biaya hidup zozo dan anak panti,.

"Kamu yakin ru.?? , Terimakasih ya nak, kamu udah banyak banget bantuin bibi sama nenek selama ini " Naya menggenggam tangan sabiru erat,.

Sabiru tersenyum mengangguk,. " Yaudah , biru pulang dulu ya, titip salam buat nenek sama zozo nanti " Sabiru memberes kan barang barang nya,.

"Heum, hati hati ya nak " Naya tersenyum, mengusap rambut sabiru .

" Biru jalan dulu ya bii, dahh"

Naya melambaikan tangan nya, dan pria manis itu pun langsung melajukan mobil nya kembali ke rumah,.

.
.
.
.

Devan berjalan beriringan dengan Ari,.

"Lo yakin Ri, mau ngundurin diri.? " Tanya Devan pada asisten pribadi tuan muda Wilkinson itu ,.

Kedua nya memasuki lift " Yakin Van, kondisi ibu gue makin drop, " Ari menghala nafas nya berat ,lalu menatap teman nya itu " Van, gue belum nemuin pengganti gue, lo bisa bantu gak.? " ,.

"Nyari'in pengganti lo? " Tanya Devan,.

Ari mengangguk " Please " ari menangkup kan kedua tangan nya,.

"Oke nanti gue coba bantu , tapi jangan berharap di gue aja, lo juga harus nyoba " Ucap Devan pada Ari,.

"Thanks bro, kalo lo udah ada kandidat nya hubungi gue Oke " Ucap Ari tulus,.

"Sama sama, ya udah gue balik dulu ya. " Devan dan Ari pun berpisah di parkiran,..

.
.
.
.

Malam hari nya, di Rumah besar itu kembali terjadi keributan , antara sabiru dan saudara tirinya,.

Siapa lagi kalau bukan Alesa?!.

Hopeless  ( Biblebuild  ) {ON GOING! }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang