Trimester ke 3

379 58 6
                                    

south korea Negri gingseng itu ,menjadi tempat pilihan si manis selama beberapa bulan terakhir .

sinar matahari masuk di sela-sela horden jendela milik si manis .

"biru-yaa!!" suara wanita paruh baya terdengar dari luar kamarnya .

"Biru-yaa!! ,ironaa!!"ucap  wanita itu lagi .

"Nae eomma !!" sahut sabiru dengan suara serak nya . si manis turun dari tempat tidurnya ,kemudian membuka pintu .

"kalo hamil besar gak boleh bangun siang !" peringat wanita tua itu .sabiru menggaruk tekuknya .

"Nae eomma , gomawo !" ucap biru ,.

Hani ibu dari Devano ,.

"mandi ,terus turun .sarapan sama sama !" ucap Hani lagi . sabiru tersenyu,kemudain hani meningalkan nya kembali turun kebawah.

"Van, gue mau jalan jalan nanti ke taman, lo ikut? " Tanya Sabiru di sela makan nya.

Devan terlihat lesu. " Maaf gak bisa Ru, gue cape banget, lagian tanggung jawab tim di pindah ke gue kan, setelah ketua tim terbaik kita, mengajukan cuti  hamil! " Ucap Devan sedikit menyindir.

Sabiru menatap Devan "Heh, yang nyuruh gue ngajuin cuti siapa? , kalian kan? , salah gue dimana? " Sanggah Sabiru.

Memang benar. Devan , Natta dan Alesa meminta si manis untuk berhenti bekerja, karna Alesa akan mengambil semua tanggung jawab kebutuhan si manis. Walaupun si manis sudah mempunyai cukup tabungan untuk keluarga kecil nya kedepan.

Sekarang Sabiru hanya membantu Hani menjalankan restoran kecil milik keluarga itu.

"Lo nanti sama siapa? " Tanya Devan lagi.

Sabiru tersenyum, saat ada pesan masuk di HP nya. " Sama Jeff. Mungkin! "  Sabiru memperlihatkan pesan yang di kirim Jeff, kalau pria itu akan menemani nya nanti.

Devan menatap dalam Sabiru. " Sejak kapan lo deket banget sama dia ? ." Tanya Devan , ia sedikit tak suka dengan Jeff.

Sabiru mengangkat bahu nya. " Gue juga gak tau pasti, tapi sama dia gue sedikit nyaman aja, kek gue sama kalian. Gak ada yang lebih kok! " Jawab Sabiru.

Devan menegak air di depan nya. " Ru, bukan nya gue mau ngelarang lo dan sebagainya, tapi lo harus hati hati sama itu cowo, perasaan gue gak enak. ! " Jujur Devan, bukan ia melarang si manis. Hanya saja Devan melihat gelagat Jeff, seperti orang yang menginginkan sesuatu dari Sabiru.

Sabiru tersenyum " Gue ngerti kok van. Tenang aja Jeff baik kok, liat aja selama beberapa bulan ini, dia benar-benar orang yang baik. " Bela Sabiru.

"Ru, terlihat baik di depan, bukan berarti baik di belakang, gue cuman kasih peringatan aja Ru, jangan sampai ada kata TERULANG lagi. " Tegas Devano, ia benar-benar khawatir pada sahabatnya ini.

"Sudah, kalau biru memang menganggap nya baik, semoga dia benar-benar orang yang baik, jika orang itu mempunyai maksud tertentu, semoga Tuhan selalu melindungi kita semua! " Sela Hani,.

Kedua anak itu tersenyum. "Nae eomma! " Ucap kedua nya.

______
Di sebuah hotel , Heru dan istri sedang bersiap ,.

"Bu, ibu yakin biru mau ketemu ayah? " Tanya Heru sedikit tak yakin.

Rika menghampiri suami nya. " Ibu yakin, Sabiru juga ingin ketemu sama ayah. ! " Sahut Rika meyakinkan.

"Nanti kita telpon Devan, dimana biru sekarang! " Kata Rika lagi yang mendapat anggukan dari suami nya.

.
.
.

Hopeless  ( Biblebuild  ) {ON GOING! }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang