Jangan lupa vote & komen.
Dahulukan membaca Al Qur'an & Sholawat.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد_________
Usikan serta pelukan erat itu sangat terasa oleh zayyan hingga dirinya membuka mata dengan mengerjap pelan. Dalam hati zayyan, ia masih tidak menyangka telah menikahi gadis kecil ini.
Zayyan merubah posisi dengan menyangga kepalanya sembari merapikan helaian rambut Nara yang menghalangi wajah cantiknya. Seulas senyum itu terbit kembali dari kedua bibir zayyan.
"Nara." Ucap zayyan sembari mengelus pipi lembut nan halus istri kecilnya.
"Hm." Bukannya bangun, Nara mengeratkan pelukan nya pada pinggang zayyan.
"Sudah subuh." Ucapnya lagi dengan pelan.
"Abi tunggu 5 menit lagi." Gumam nara sembari melepaskan pelukannya dari pinggang zayyan, dengan berpindah kedua tangannya menarik selimut hingga menutupi kepala.
Zayyan terkekeh dengan pergelangannya meraih selimut yang menutupi sebagian kepala istrinya.
"Abi Nara bilang-" gumam nya terpotong saat kedua mata indah itu terbuka perlahan.
Sedangkan zayyan, dirinya hanya mengangkat kedua alisnya disertai dengan senyuman tipis hingga membuat Nara beringsut kaget. Tidak lupa kedua tangannya menggenggam erat selimut.
Kedua mata indahnya terus saja menelisik wajah zayyan sembari satu tangannya beralih menggaruk belakang kepala, dua kali! Dua kali kedua matanya membulat sempurna dengan meraba kepalanya.
"Kerudung nya?"
Zayyan terkekeh kembali seraya menarik satu pergelangan Nara dan merengkuhnya "lupa hm?" Tanya zayyan sembari mengecup lembut keningnya.
"Ustadz?"
"Iya?"
"B-boleh Nara dulu yang pake kamar mandinya?" Ucap Nara sembari melepaskan pelukannya.
Zayyan mengangguk.
Tidak lama, Nara telah kembali selepas dirinya ber istinja dan berwudhu. Kedua matanya menatap punggung suaminya, suami? Nara mengulum senyumnya. Terlihat punggung tegap itu sedang menghamparkan kedua sajadah, tidak lupa dengan mukena Nara pun telah siapkan di sana.
"Assalamualaikum warahmatullah" lirih zayyan.
"Assalamualaikum warahmatullah." Lirih Nara dari belakang suaminya.
"Allahumma baarik li fi ahli wa baarik lahum fiyya warzuqni minhum warzuqhum minni, allahummajma
'bainana maa jama'ta ilaa khairin wa farriq bainanaa idzaa farraqta ilaa khairin, rabbana hablanaa min ajwazinaa wajurriyatina qurrata'ayun waj'alna lil muttaqina imama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir dari Takdir [On Going]
SpiritualON GOING - REVISI Setelah kepulangannya dari pesantren, sosok gadis cantik itu tidak menyangka bahwa perpulangannya membawa dirinya untuk melanjutkan hidup yang serius. Satu permintaan dari kedua orang tuanya yang baru saja berpulang dari perkerjaan...