Jangan lupa vote & komen.
Dahulukan Membaca Al Qur'an & Sholawat.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدSungguh! Tidak ada satupun obat yang dapat meredakan perihnya rasa sakit kecuali hati yang percaya bahwa apapun yang Allah tetapkan untuknya adalah hal terbaik.
~Dara Andena Natriza
____________
Setelah ketiga gadis itu kembali ke kamar, zahira dan juga cesyia terus saja mendesak nara untuk menjelaskan perkara mengapa handphone nya bisa berada di gus ali?
"Sebentar ih."
"Lo gak sampai kepincut balik kan sama gus ali?" Tanya Zahira dengan kedua matanya yang memicing.
"Sembarangan!" ketus nara.
"Haha.. becanda, yakali bang zayyan di singkirin."
"Tapi jujur aja sih, gue kaget dikit pas liat lagi gus ali ke nambah ganteng aja gitu, keliatan banget kena angin Tarim nya. Yakan cey?"
"Biasa aja."ucap cesyia tidak minat dengan obrolannya.
"Iya dah si paling anti cowok!" Ketus zahira sembari melempar bantal ke arah wajah cesyia.
"Zahira." Geram cesyia tidak mau kalah melemparkan kembali bantal itu hingga keduanya saling melempar dengan mengejek satu sama lain.
Sedangkan nara menggeleng kepalanya melihat perdebatan kedua temannya dan memilih pindah duduk di lantai sebelum dirinya terkena pukulan bantal mereka.
Nara menghela napas melihat malas kedua temannya yang masih saja seperti itu, lalu nara memilih untuk mengirimi pesan pada suaminya.
Mas Zayyan💞
Mass, sibuk gak?
Tidak ada jawaban hanya menunjukkan ceklis dua, nara menghela napas nya lagi. Dirinya memilih membuka isi pesan yang lain.
Zhafran 🐮
Raa katanya lo lagi nginep kan disana?
Iyaa kenapa?
Kemana aja heh? Lama amat
jawabnyaAbis ngaji dongg! Emang situ
nganggur terus😛
Jangan salah! Bentar lagi juga cuss 🛫Katanya lo bestian kan sama si
zahira? gue mau numpang telpon
dong sama dia
___Nara menoleh ke samping terdapat kedua temannya sedang berbaring bersama dengan napas mereka yang memburu.
"Nih." Ucap Nara mengulurkan handphonenya pada Zahira.
"Apaan?" Gumam zahira.
"Zhafran katanya mau telponan sama hira."
Lalu Zahira dan cesyia pun merubah posisinya dengan duduk secara bersamaan, keduanya saling melirik.
"Kok lo ngikutin gue!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir dari Takdir [On Going]
SpiritueelON GOING - REVISI Setelah kepulangannya dari pesantren, sosok gadis cantik itu tidak menyangka bahwa perpulangannya membawa dirinya untuk melanjutkan hidup yang serius. Satu permintaan dari kedua orang tuanya yang baru saja berpulang dari perkerjaan...