Jangan lupa vote & komen.
Dahulukan membaca Al Qur'an dan Sholawat.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد_______
New York, sepasang suami istri itu sedang bersiap siap untuk pulang ke Jakarta. Mereka tidak sabar bertemu putrinya yang kini pasti telah lulus dari sekolah serta pesantren nya,suara deringan handphone itu berbunyi dari salah satu pemiliknya."Assalamualaikum." ucap asma.
"Waalaikumsalam, gimana kabarnya ustadzah?" tanya Amara.
Asma terkekeh.
"Alhamdulillah baik, Amara sendiri bagaimana kabarnya?"
"Alhamdulillah baik juga, kamu lama banget deh disana ma, kira-kira udah ada rencana pulang kapan gak?" Tanya Amara.
"Alhamdulillah hari ini juga bisa pulang."
Kedua mata Amara membulat kaget
"YANG BENER!?"Beneran Amara."
"Aku jemput ya?"
"Terima kasih amara tawarannya, tapi aku gak mau ngerepotin" ucap asma dengan menutup koper nya yang telah selesai bersiap.
Terdengar helaan napas amara dalam telepon nya "sama sekali gak ngerepotin kok."
"Gimana? boleh kan aku jemput?"
tanyanya lagi."Boleh, Amara aku tutup bentar telepon nya gapapa? jemputan mobil kita udah datang."
"Iya gapapa hati-hati kalian, salam buat ghazi juga."
"Terima kasih Amara,nanti aku sampaikan, aku tutup assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Ghazi mengangkat kedua alisnya
"Amara?" tanyanya dengan menatap asma."Iya, katanya mau jemput kita di bandara."
Ghazi menghela napasnya pelan "apa gak ngerepotin?"
Mendengarnya asma pun menghela napas, sebenarnya ia pun merasa begitu. Namun, ia tidak enak jika menolak tawarannya lagi.
Satu sisi di kediaman Amara, ia bersiap siap dengan suasana hati yang sangat senang karena setelah dua tahun lamanya akhirnya ia bisa melepas rindu pada teman dimasa mereka remaja hingga sekarang.Raut wajah itu berubah menjadi datar ia lupa bahwa suaminya bekerja, Amara berpikir bagaimana caranya ia menjemput? Helaan napas itu keluar dari dirinya tidak mungkin amara melanggar janji yang ia buat sendiri.
Darisitu suasana hati Amara dengan cepat nya berubah kesal, ia melihat anak sulungnya yang tidak biasanya berdiam santai dengan satu kopi yang telah tersedia di meja, tidak lupa dengan kitab kuning kecil yang ia pegang. Amara mencoba melangkahkan kedua kakinya mendekati zayyan yang berada sofa panjang.
"Libur bang?" tanya amara dengan menepuk bahu zayyan dari belakang.
"Mam." zayyan menoleh dengan tersenyum tipis.
"Iya jadwalnya digeser." jawab zayyan.
Amara mengangguk paham dengan tersenyum lalu mengusap bahu zayyan "hm tapi Abang sibuk gak sekarang?"tanya amara.
![](https://img.wattpad.com/cover/353952347-288-k25851.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir dari Takdir [On Going]
EspiritualON GOING - REVISI Setelah kepulangannya dari pesantren, sosok gadis cantik itu tidak menyangka bahwa perpulangannya membawa dirinya untuk melanjutkan hidup yang serius. Satu permintaan dari kedua orang tuanya yang baru saja berpulang dari perkerjaan...