35. Gelar Al-Hafidzah

99 11 1
                                    

Jangan lupa vote & komen.

Dahulukan Membaca Al Qur'an & Sholawat.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد

_________


5 bulan kemudian

Detik, menit, jam, hingga hari berlalu. Tidak terasa kedua pasangan itu kini telah menjalani rumah tangganya hampir 1 tahun. Beberapa bulan setelah Nara mendengar kabar duka dari kedua orang tuanya, satu bulan mata cantik itu terlihat kosong dengan wajah pucat nya, satu bulan gadis ceria itu berubah menjadi datar. Namun, berjalan nya alur. Kini, keceriaan dari wajah cantik itu kembali lagi, meskipun hati kecilnya  mencoba untuk tegar.

Nara yakin, umi dan Abi nya yang telah dipanggil Allah lebih dulu untuk berpulang. Dengan keyakinan nya kini, Nara merasakan keduanya orang tuanya pasti menginginkan Nara untuk melanjutkan kebahagiaan dalam hidupnya.

"Lagi ngapain?" Tanya zayyan saat lelaki itu menghampirinya.

Nara menoleh dengan tersenyum "nanam ini." Ucapnya.

Zayyan tersenyum dengan berjongkok di sisi gadis itu "mau mas bantu?"

Tidak lama gadis itu mengangguk "Nara tiba-tiba kangen Abi sama umi, trus kepikiran buat nanam ini hehe."

Zayyan tersenyum menoleh dengan kedua tangannya membantu Nara memupuk tanaman itu dengan tanah. Kedua mata istrinya, jelas sekali tersirat kesedihan dengan kedua bibir nya yang mencoba tersenyum walaupun zayyan tau, itu menyakitkan bagi nya.

"Karena.. Abi sama umi suka banget nanam tanaman, jadi nya Nara coba buat lakuin apa yang dulu Abi sama umi lakuin." Sahut kembali gadis itu dengan kedua matanya yang telah berkaca-kaca.

"Jangan nangis sayang, katanya mau wisuda. Meskipun abi sama umi tidak dekat dengan kita lagi, mas pastiin.. pasti mereka seneng banget, gak nyangka putri cantik nya ini udah khatam." Tutur lelaki itu dengan lembut.

Nara menoleh dengan kedua menekuk kedua bibirnya "sayang mas." Lirih nya.

"Sayang Nara juga."

Nara membayangkan kembali saat dimana ia menginjakkan dirinya di darun nadwah. Meskipun dulu, gadis itu tidak terlalu berniat untuk menghafal Al Qur'an, tetapi, kedua orangtuanya tidak lepas menyemangati Nara untuk menghafal hingga menjadi perempuan Al-Hafidzah.

Perempuan cantik dengan kecerdasan  dalam otak kecilnya membawa gadis itu kini menjadi seorang perempuan penghafal Al-Qur'an. Setelah Nara lulus dari pesantren nya, saat itu ia baru saja mendapat hafalannya dalam 20 juz. Kini, dirinya bisa melanjutkan kembali hafalannya pada sosok ustadz yang telah khatam 30 juz hafalannya, yang tak lain adalah suaminya sendiri.

Kemarin setelah Magrib, gadis itu baru saja menyelesaikan sima'an 30 juz nya secara langsung. Sebelum itu, Nara sempat bilang pada suaminya bahwa, dirinya takut, takut jika sima'an 30 juz ini dirinya tidak lancar. Tetapi, zayyan tidak lepas menyemangati istrinya untuk percaya diri, dan yakin atas dirinya.

Namun, Qadarullah gadis cantik itu menyelesaikan sima'an 30 juz nya dengan lancar, meskipun memang. Di tengah-tengah juz dirinya sempat ada beberapa ayat yang ia lupa.

________


Hari di mana yang ditunggu-tunggu dengan digelarnya acara yang sangat istimewa, diadakannya acara wisuda khatmil Quran 30 juz bil ghaib.

Akhir dari Takdir [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang