Jangan lupa vote & komen.
Dahulukan membaca Al Qur'an dan Sholawat.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد__________
"Sesuai pesanan cantik."sahut Zahira menyimpan satu nampan dengan tiga mangkuk mie ayam di meja,dan menarik satu kursinya untuk duduk.Disusul dengan cesyia membawa satu nampan berisi tiga minuman teh manis dingin.
"Wah.."kedua mata indah itu berbinar senang dengan senyum manisnya yang terhalang niqob.
"Lo beneran mau makan gitu wa?"tanya Zahira menatap nara memakan makanan nya dengan sedikit membuka niqobnya lalu ia menutupinya kembali.
Nara mengangguk di tengah kunyahan nya "gapapa sekalian belajar."
"pertahankan ya hawa."sahut cesyia tersenyum hangat.
"Ck.. emang gak ada obat sih didikan bang zayyan."ucap Zahira sembari melahap makanannya.
Benar Nara berpikir setelah dirinya menikah ia merasa banyak sekali kehidupan yang tidak biasa menjadi terbiasa,ia mengulum senyumnya dengan menyeruput teh manis yang ia minum.
"Uhh.. kenyangnya."ucap Zahira mengelap mulutnya dengan tisu dibarengi dengan sendawa kecil.
"Alhamdulillahilladzi.."cesyia mengingatkan.
"AT'AMANA WASAQANA WAJAALNA MINAL MUSLIMIN."ucap ketiganya diakhiri dengan doa.
Lalu mereka membereskan mejanya dengan menumpukkan tiga mangkuk serta gelas-gelas yang berisi teh manis yang telah tandas ke dalam nampan.
Di tengah membereskan Nara mendengar handphone nya berdering dari dalam tas,ia merogoh tas nya dan mengambil handphone melihat nama yang tertera di layar nya ia tersenyum tipis."Assalamualaikum."ucap nara menempelkan handphonenya di telinga.
"Waalaikumsalam,Nara sekarang lagi dimana?"tanya Zayyan disana.
"Baru aja selesai makan di kantin bareng sama teman-teman Nara mas."
Sementara Cesyia dan Zahira menoleh saat ditengah-tengah mereka pokus pada hadpone nya masing masing.
"KHM.. mas suami."cibir Zahira dengan melirik cesyia mengangkat-ngankat kedua alisnya,melihat itu Nara mengulum senyum di balik niqobnya.
Sedangkan cesyia ikut tersenyum,
mendengar langsung saat Nara berinteraksi dengan suaminya di telepon adalah hal yang sangat baru ia dengar.Bagaimanapun cesyia dan Zahira mengenal sosok Nara dengan sifat yang sangat polos diantara mereka,dalam tiga tahun keduanya sangat sangat tau bagaimana seorang Nara sama sekali tidak pernah dekat dengan lelaki manapun."Jangan makan-makanan pedes,nanti sakit perut."
Sementara zayyan melirik kedua temannya dengan sesekali menggoda dirinya.
"BISA GAK YA KONDISIKAN UCAPANNYA DI DEPAN JOMBLO!"pekik Zahira mendekatkan mulutnya dari layar handphone.
Sementara zayyan disana meringis kaget dengan tiba-tiba datangnya suara nyaring yang sangat ia kenal.
Zayyan mengernyit heran "ZAA?"
"IYA! KENAPA!?"Sewotnya.
"Kamu--"
"Kenapa? Kaget!? Sama dong Zaa juga kaget! Ternyata temen gue adalah kakak ipar gue."ucap Zahira sembari melirik Nara.
"Jadi teman Nara itu Zahira?"ucap zayyan bertanya pada Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir dari Takdir [On Going]
EspiritualON GOING - REVISI Setelah kepulangannya dari pesantren, sosok gadis cantik itu tidak menyangka bahwa perpulangannya membawa dirinya untuk melanjutkan hidup yang serius. Satu permintaan dari kedua orang tuanya yang baru saja berpulang dari perkerjaan...