2. Queenara Hawa Allenza

833 124 6
                                    

Jangan lupa vote & komen.

Dahulukan Membaca Al Qur'an & Sholawat.


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد

_________

Lantunan ayat-ayat Al Qur'an itu keluar dari bibir manis seorang gadis cantik dengan blasteran yang menurun dari seorang ayahnya,kulit putih, memiliki bulu mata tebal dan lentik,bola mata yang indah berwarna coklat terang, bibir kecil ,gadis yang selalu membuat orang lain gemas, Queenara Hawa Allenza.

"Shodakallahul'adzim." ucap nara menutup mushaf Al Qur'an, mengecupnya, dan menyimpannya di nakas.

"Udah lama Nara gak joging." Ucap gadis itu menatap jam dinding yang berada di kamarnya.

Queenara Hawa Allenza, kerap dipanggil dengan panggilan Nara, tentunya berbeda panggilan ketika dirinya di pondok, keduanya memiliki khusus yang berbeda. Jika di pondok mengapa dirinya kerap di panggil Hawa? Karena, bermula dari sebuah permintaan pemilik pesantren Darun Nadwah, agar semua santri bisa memanggil gadis itu dengan nama panjang nya Hawa. Namun mengapa jika di rumah dirinya di panggil dengan panggilan Nara? Kenapa tidak nama depan nya saja Queen? Mudah, bagi setiap orang yang istimewa seperti keluarga, lebih tepat dengan orangtua. Bagi mereka, arti Nara memiliki makna yang sangat dalam dan istimewa.

Kemudian gadis cantik ini bersiap- siap berganti bajunya untuk berangkat joging dengan memakai rok selutut yang menyatu dengan celana panjang, dipadukan dengan baju polos berlengan panjang, tidak lupa dengan kerudung instannya memudahkan Nara untuk memakainya.

"Bibi, Nara berangkat jogging dulu ya." ucap nara menuruni anak tangga,melihat bibi nya yang sedang membersihkan dapur.

"Iya neng."ucap bi Siti.


Berselang lima menit gadis itu masih berlari kecil dengan peluh yang tidak terasa telah menetes dari dahinya,sesekali Nara mengelapnya dengan handuk kecil yang bertengger di lehernya,Sepertinya cukup untuk waktu beristirahat.

Nara menghentikan lari kecil dengan mengatur nafasnya yang tersengal sengal.kedua bola mata indah itu menelisik tempat untuk nara bisa beristirahat,Lalu beranjak pergi saat melihat sebuah warung kecil yang tidak jauh dari sana.

namun,langkah nya terhenti sejenak
Banyak ibu ibu,gak jadi aja kali ya batinnya.jika kejadian seperti ini jiwa instrovert Nara pun keluar,apalagi jika diliat ibu ibu yang berkumpul itu adalah tetangga nya.nara meringis,merasakan tenggorokan nya kering tau ah,urusan malu belakangan. daripada menuruti egonya,Nara memberanikan diri untuk pergi ke warung tenang nara,cuma beli air doang ko dirinya menyemangati.

"Bu beli air Aqua nya satu ya."ucap nara.

"Neng Nara libur."celetuk salah satu ibu ibu itu.

Nara pun menoleh dengan tersenyum kaku "Alhamdulillah udah selesai mondoknya."

"Oalah,lanjut kuliah apa ngajar neng."sahut ibu satu yang lainnya.

Gak salah..

"Loh bu.. neng Nara pasti ambil ngajar dong, bunda nya pun begitu,
ya kan neng?"

Akhir dari Takdir [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang