Jangan lupa vote & komen.
Dahulukan Membaca Al Qur'an & Sholawat.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد_________
"Bisa kita lihat dari sini keterangan nya, lafadz-lafadz : Alwaladani-
Albintani. Pada no 1-2 adalah isim mutsanna sebagai mubtada' jadi marfu. Sedangkan lafadz-lafadz : Attilmidzani - Albintani. Pada no 3-4 adalah isim mutsanna sebagai fa'il jadi marfu juga. Tambahan alif itulah sebagai tanda rafa' bagi isim-isim mutsanna tersebut."Semua santri tertuju pokus dengan apa yang dijelaskan oleh ustadzah tersebut mengenai Nahwu Sharaf 2.Tidak lupa dengan masing-masing mereka membawa buku khusus untuk dituangkan apa yang ditulis/jelaskan oleh guru mereka ke dalam buku,agar tidak sulit jika mereka menghafalnya disaat waktu ujian tiba.
"Sejak kapan ada ngaji nahwu sharaf?"Bisik nara pada cesyia di sampingnya.
Cesyia melirik nara sekilas dengan mengode meletakkan satu telunjuknya di bibir agar nara tidak bertanya dahulu. Bukan apa,tetapi gadis seperti cesyia adalah salah satu santri yang serius jikalau dirinya telah memasuki jadwal ngaji. Nara mengerucutkan bibirnya,ia lupa! lalu dirinya menoleh kembali ke samping kirinya terdapat Zahira sedang menguap malas.
"Hira,sejak kapan disini ada ngaji Nahwu Sharaf?"bisiknya membuat Zahira menoleh padanya dengan tersenyum malas.
"Sejak lo keluar."
Nara mengangguk paham.
"Padahal di sekolah udah ada pelajaran bahasa arab ya."
Zahira menghela napas "Lo dulu mantan santri kitab kan? Pasti tau yang kita ajarin sekarang beda level sama yang biasa di sekolah."
"Iya beda,hawa lebih suka belajar ini."
Zahira menoleh dengan tersenyum paksa "mau aneh tapi ini hawa!?"
gumamnya.Dalam 2 jam setengah, semuanya selesai dari jadwal ngaji, semuanya berbondong-bondong keluar majelis dan menuju kamarnya masing-
masing."Jadi, pulang?"tanya cesyia di tengah-tengah langkahnya menuju kamar.
Nara mengangguk.
"satu malem lagi yuk wa nginepnya." Ucap Zahira.
Nara terkekeh "next time yaa,sekarang hawa nya udah punya suami."ucapnya sembari merangkul bahu kedua temannya.
"Ouh ya hira tau? bentar lagi zhafran berangkat ke Mesir."
"DEMI APAA!?"pekik Zahira kaget.
Keduanya pun terlonjak kaget mendengar pekikan zahira yang melengking nyaring.
"Zahira,kebiasaan deh suaranya."
"Maaf cey gue kaget abis soalnya hehe."Cengirnya.
"Nanti gue pinjem hp lo ya wa, mau ngabarin si zhafran."
Nara mengangguk sembari pergelangannya masuk ke dalam saku gamis,tiba-tiba kedua matanya membulat kaget dengan jantungnya yang berdegup kencang. Hampir sampai menuju kamar, nara berlari kecil dan membuka kasar pintu kamar. Melihat teman nya seperti itu membuat Zahira dan juga cesyia menatap satu sama lain bingung.
"Ada apa hawa?"tanya cesyia setelah keduanya memasuki kamar menatap heran nara yang terlihat grasak-grusuk
Menyingkap gamisnya dan terhenti saat pergelangannya meraih saku gamis nya yang berlubang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir dari Takdir [On Going]
SpiritualON GOING - REVISI Setelah kepulangannya dari pesantren, sosok gadis cantik itu tidak menyangka bahwa perpulangannya membawa dirinya untuk melanjutkan hidup yang serius. Satu permintaan dari kedua orang tuanya yang baru saja berpulang dari perkerjaan...