23. sisi romantis

193 19 0
                                    

Jangan lupa vote & komen

Dahulukan membaca Al Qur'an & Sholawat.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد

__________

"lucuu banget ya Allah."ucap Nara mengusap kucing itu.

Saat itu Nara merasa bosan di rumahnya lalu ia meminta ijin pada zayyan untuk membeli jajanan luar tidak jauh dari halaman rumahnya,tidak sengaja sepulang dari itu ia melihat kucing yang sangat sangat lucu bagi Nara di depan gerbang rumahnya.dengan berbinar Nara berlari kecil senang menghampirinya seraya berjongkok dan mengusap lembut kucing itu.

"Gemess banget kamu puss."greget Nara mencubit kedua pipi tembam kucing itu.

"Punya siapa ya? Pengen Nara bawa deh."

Terlihat tetangga nya yang baru saja keluar rumah dan saat itu mata Nara berbinar ia berpikir apa tanya saja dulu ya pada tetangga nya barangkali ia tahu.

"Kak Tasyia."teriak Nara menyapa tetangga sebrang rumah nya dengan  melambaikan tangannya seraya tersenyum manis.

Orang itu pun menengok seraya membalas senyum nya dengan ramah dan menghampiri Nara "lagi ngapain sayang?"

"Hehe tadi Nara abis jajan di sana terus gak sengaja liat kucing ini di depan rumah, kak tasyia tau ini kucing siapa?"tanya Nara.

Dahi tasyia mengernyit heran "eh bukannya kucing Nara?"tanyanya balik.

"Hah bukan kak,Nara juga gatau punya siapa."ucap Nara bingung.

"Kakak kirain punya Nara soalnya kucing itu kakak liat ada di depan rumah Nara terus."

"Emang ya kak? Yaudah deh Nara adopsi Aja ya puss."ucap Nara senang.

Tasyia tersenyum tipis seraya "emang dijinin sama zayyan?"

Seketika bibir kecil itu mengerucut melirik tasyia dengan tatapan berharap.

"Nara gatau,tapi nanti Nara coba bujuk mas Zayyan buat ijinin Nara ngurus kucing ini."

"Yaudah semoga di ijinin ya cantik,kakak duluan yaa.. bye sayang assalamualaikum."ucap tasyia beranjak pergi.

"Waalaikumsalam hati-hati kak tasyia "jawab Nara melambaikan tanganya.

Dengan raut wajah gembira,Nara membawa kucing itu masuk ke dalam rumah dan membawa nya duduk di sofa.ia melirik handphone nya yang bergetar di meja dengan tertera nama Zahira disana,Nara tersenyum senang saat ia tau seseorang yang menelponnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam Wa,lo lagi sibuk gak?"tanya Zahira,temannya yang masih berada di pondok.

"Hira lupa ya sama hawa? Kenapa baru telpon sekarang."ucap Nara cemberut dengan tangannya yg masih mengusap lembut kucing itu.

Sedangkan Zahira disana tersenyum tipis "haha.. iya iya gue tau lo kangen banget maaf ya,udah jangan cengeng di sana malu-maluin dah punya suami juga."

"Maaf ya pas nikahan lo gue gak bisa dateng."ucap Zahira kembali.

"Ih hira kan udah bilang waktu ituu.."ujarnya Nara cemberut.

"suami lo siapa tuh namanya wa gue lupa lagi."

"Namanya Zayyan,ganteng kan namanya kaya orangnya juga hihi."ucap Nara terkekeh sendiri.

Zahira melongo "Buset ni anak kepelet abis."batinnya.

"Nanti acara tabligh Akbar,lo bisa Dateng kan?"

Akhir dari Takdir [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang