22. Ziyadah

191 17 0
                                    

Jangan lupa vote & Komen

Dahulukan membaca Al Qur'an & Sholawat.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد

____________

Semburat cahaya itu mulai tersorot dari arah timur.seorang gadis cantik yang baru saja menikah tiga bulan lalu tidak sadar bahwa ia terlelap tidurnya dengan menelungkupkan wajahnya dengan satu tangan,dan satu tangannya ia pegang untuk Al Qur'an.namun,hal itu pun salah karena Al Qur'an yang ia pegang sama saja dengan tergeletak.

"Kebiasaan."ucap Zayyan melihat istri kecilnya terlelap seperti itu,ia langsung mengambil Al Qur'an nya dan menyimpannya di nakas.

"Nara."panggil zayyan pelan,ia meringis menatap nara bagaimana ia bisa tertidur seperti itu,apakah tidak pegal?

"ngantuk."ucapnya lemas bangun dari posisinya.

Bola mata itu mengerjap menyesuaikan penglihatannya dan menatap lelaki yang di depannya dengan sedikit memiringkan kepala,ia memicingkan matanya ke arah Zayyan lalu ia tersenyum manis.

"Ko udah ganteng?"tanya Nara mengulurkan satu tangan mungilnya dengan menyentuh pipi tirus Zayyan.

Mendengar penuturan gadis yang depan nya zayyan tersenyum tipis lalu mengambil satu tangan Nara yang berada di pipinya diusapnya dengan lembut,zayyan menatap lekat kedua bola mata indah itu,dan menjawil pelan hidung istrinya.

"Kenapa ketiduran,trus Al Qur'an nya dibiarkan tergeletak gitu hm?"tanya Zayyan mengangkat satu alisnya menunggu jawaban Nara.

"Eh-
Ia melirik kedua tangannya dengan grasak-grusuk ia mencari dimana Al Qur'an lalu melirik ke nakas ternyata Al Qur'an nya telah tersimpan dengan baik.Nara menghela napasnya lega.

"Nungguin mas juga! Kirain ke masjid nya gak bakal lama jadi Nara nungguin sambil nderes, trus gatau nya Nara ketiduran."

Mendengarnya zayyan mengulum senyum "ngapain nungguin hm?maaf kalo lama tadi mampir sebentar ke rumah ustadz Yusuf,saya gak tau kalo istri kecil saya ini menunggu di rumah sampai ketiduran di lantai."ucapnya menjawil gemas hidung Nara.

Bibir kecil gadis itu mengerucut ,ia berdecak kesal lalu Nara bangkit dari duduknya untuk berdiri dan ntah? Sepertinya di pagi hari ini ia telah tertimpa sial.Lihatlah saat Nara hinggap berdiri sialnya ia menginjak ujung belakang mukena nya sendiri hingga terlepas ke belakang dari kepalanya.

Sedangkan Zayyan menahan tawa melihat istri kecilnya yang terlihat kesal,dan saat itu Nara berdecak kesal ia mengumpati dirinya sendiri dalam hati.

"APAA! Jangan ketawa ih."sahut Nara melototi Zayyan lalu membuka mukena nya kasar dan beranjak langsung ke kamar mandi.

Zayyan terkekeh pelan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Nara yang terlihat lucu dengan wajahnya yang kesal.

Setelah selesai dengan kegiatan mereka di pagi hari,Zayyan menghampiri Nara yang sedang duduk santai di sofa ruang tengahnya.

"Nara?"panggil Zayyan menatap nara yang asik sendiri.

Tidak ada respon dari Nara,zayyan pun akhirnya mengambil earphone dari sebelah telinga nara.

"Ish mas jangan ganggu."ucapnya kesal.

"Ada yang lupa?"tanya Zayyan mengangkat satu alisnya.

Nara mengerutkan dahinya bingung
"lupa? Kayanya gak deh."jawabnya santai.

Akhir dari Takdir [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang