Jangan lupa vote & komen
Dahulukan membaca Al Qur'an & Sholawat.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد__________
Sinar hangat telah menyorot dari jendela kamar yang telah dibuka dari waktu subuh,Zayyan melirik jam dinding kamarnya menunjukan pukul 06:30 ia menoleh pada pintu yang masih terdengar gemercik air.zayyan memilih menunggu Nara di sofa ruang tengah, tidak lupa membawa Quran kecil sembari bertadarus dengan menunggu Nara selesai.
"Yuk."ajak Nara selesai.
Zayyan menoleh pada sumber suara lalu menatap nara yang telah rapi dengan memakai abaya hitam.lalu zayyan berdiri di depan istri nya dengan senyum tipis.
"Ini pake apa?"tanya zayyan menelisik wajah istrinya dengan lekat, mengusap pipi lembut Nara dengan satu tangan ibu jarinya.
"Eh.. ketebalan ya?"tanya Nara mengusap wajah nya dengan cepat tangan mungil itu dicekal lembut oleh zayyan,lalu ia menggeleng kepalanya pertanda pertanyaan istrinya itu salah.
"Kecantikan.. kenapa bisa gini hm?"
Tanya zayyan mengsejajarkan tinggi badan nya dengan nara yang hanya sebatas dadanya."Maaasss ! Ish mau berangkat jugaa."
rengeknya menahan malu dengan mengembungkan kedua pipinya sehingga membuat zayyan menambah kesan gemas pada istri kecilnya."Bentar."ucap zayyan beranjak pergi ke kamar tiba tiba.
Sedangkan itu Nara menoleh bingung
"Kenapa,ada yang ketinggalan?"tanya Nara selepas Zayyan kembali.Zayyan pun menggeleng dengan senyum tipis "wallahi! saya tidak rela membagi kecantikan ini pada siapa pun."ucapnya sembari memakaikan niqob nya pada Nara.
Sedangkan Nara masih mencerna perkataan Zayyan dengan tangan meraih niqob yang telah menutupi wajahnya.
"Pengap gak? Kalo gak nyaman nanti boleh dibuka di mobil tapi nanti kalo dah sampai dipakai lagi."
"Mas sayang banget ya sama Nara."lirihnya.
Zayyan pun mengangguk iya seraya tersenyum manis.
Dengan itu Nara memeluk zayyan dengan erat "tapi mas ko bukan cadar?
Tanyanya.Mendengar pertanyaan istrinya itu Zayyan melepaskan pelukannya,ia mensejajarkan tinggi nya dengan Nara
"Pertanyaan bagus,tapi sebelumnya kita berangkat dulu nanti saya jelasin di mobil."ucapnya menggenggam tangan mungil istrinya dan melangkah pergi.Butuh waktu sekitar tiga jam untuk sampai di sana,setelah mereka berenang kemarin di sana nara tidak lupa memberi tahu bahwa pesantren yang ia dulu tempati mengadakan acara tabligh Akbar dan zayyan pun setuju.lalu zayyan memberi tahu bahwa ia pun mempunyai adik sepupunya disana,mendengar itu Nara merasa senang, ia berpikir apakah ia kenal dengan adik sepupu suaminya? karena,seperti ucapan Zayyan adik sepupunya itu sekitar seumuran dengannya.
"Ouh ya mas tadi katanya mau jawab pertanyaan Nara?" Ucapnya menoleh pada zayyan yang pokus menyetir.
Zayyan menoleh dengan tersenyum,satu tangan nya meraih tangan mungil itu dan menggenggam nya "karena.. kebanyakan sekarang jika memakai cadar pun masih menjadi fitnah bagi wanita."
Nara pun mengangguk paham.
Memang benar,Istiqomah dijalanNya itu tidak lah mudah.masih banyak wanita yang berhijab namun berbalut baju ketat,banyak wanita yang bercadar namun mereka pun masih memperlihatkan kecantikan nya.dan tentu! Nara masih jauh dari kata baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir dari Takdir [On Going]
EspiritualON GOING - REVISI Setelah kepulangannya dari pesantren, sosok gadis cantik itu tidak menyangka bahwa perpulangannya membawa dirinya untuk melanjutkan hidup yang serius. Satu permintaan dari kedua orang tuanya yang baru saja berpulang dari perkerjaan...