08.

36K 202 1
                                    

Usai menikmati makan malam hasil dari masakan Kia, yah.. gadis itu memang gemar sekali memasak, dan soal Cia, gadis itu tak pandai memasak karena Cia cukup manja dari pada Kia. Kemudian Zio melangkahkan kakinya memasuki kamar sementara Kiara dan Cia membereskan meja makan dan mencuci piring kotor.

Sedari tadi tidak ada pembicaraan di antara mereka bertiga, Cia yang masih malu pada Zio karena ketahuan bercinta dengan Nasa, sementara Kia kembali dengan wajahnya yang datar nan cuek, meskipun di dalam hatinya ingin sekali mengajak Zio bercerita, tentu saja.. jika mereka bertiga, Kia tidak bisa mengeluarkan sifat aslinya.

"Gue dirumah aja, males keluar soalnya," ucap Zio menjawab telepon seseorang.

"Aelah, lo pengecut banget dirumah mulu, sesekali keluar lah anjing, kapan lagi kita ngumpul kayak dulu."

Zio mendesah kasar, usai ujian UN dan menyatakan dirinya lulus, Zio tak lagi keluar rumah dan bergabung dengan teman-teman sesatnya, dulu Zio termasuk cowok baik-baik karena masih perjaka di antara para temannya yang pernah menyewa jalang, namun sekarang Zio merasa sudah mirip dengan teman-temannya yang keparat itu.

"Oke," jawab Zio singkat. Yah, mencari udara di luar sepertinya bukan ide buruk, Zio memang harus menyegarkan pikirannya dari kedua iblis cantik yang berada di apartemennya.

"Kakak mau kemana?" tanya Cia melihat Zio keluar dari kamar, cowok itu memakai celana jeans hitam panjang, kaos abu gelap serga jaket bomber hitam, Zio nampak tampan sekali, dan Cia yakin cowok itu pasti akan keluar rumah. Pasalnya, Zio biasanya lalo dirumah hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada. Yang membuat Cia yakin, kala hidungnya mengendus aroma parfum Zio yang maskulin.

"Kakak mau keluar dulu, kamu di rumah aja sama Kia ya."

Wajah Cia cemberut. "Mau kemana? Cia mau ikut."

"Gak boleh, kakak bareng teman cowok, disana gak ada cewek," kata Zio berbohong, dia saja tidak tahu hendak di ajak kemana.

"Kak Zio ih, Cia juga pengen malmingan.." bibir Cia maju kedepan, membuat Zio mengelum senyum geli.

"Malam minggu depannya aja ya, janji kakak ajakin."

Cia semakin cemberut mendengar kalimat Zio. "Kakak lupa kalo hari senin Mommy dan Daddy pulang, Cia pasti gak tinggal bareng kakak lagi!"

Zio mendesah kasar, benar juga.. jika kedua orangtuanya pulang, lalu apakah aktifitas gilanya tidak ada lagi? "Em ya gak apa-apa, nanti Cia bisa kan ke apartemen kakak?"

Cia menghentak-hentakkan kakinya kesal, merasa tidak adil karena saat ini Zio terlihat sangat tampan sekali😭 Cia tidak mau jika Kakak tirinya di lihat cewek lain.
"Padahal Cia maunya sekarang.." bibirnya maju kedepan. "Yaudah terserah kakak!" Cia melenggang pergi meninggalkan Zio yang mendesah kasar.

"Muka lo kenapa?" tanya Kia yang keluar dari kamar, gadis itu melangkah menuju sofa sembari memainkan ponselnya.

"Kak Zio nih.."

"Kenapa sama kak Zio?" Kening Kia mengerut.

"Kak Zio keluar malmingan, tapi gak ngajak Cia.." suara Cia terdengar merengek.

Kia terdiam, Zio keluar malmingan? Dan pria itu tidak mengatakan apa-apan padanya? Ah untuk apa Kia memikirkan hal itu? Toh ia dan Zio tidak memiliki hubungan spesial selain saling memuaskan.
"Oh," jawabnya cuek, namun dalam hatinya ketar-ketir.

Bagaimana jika di luaran sana Zio bertemu dengan gadis yang lebih cantik darinya? Bagaimana jika Zio tidur dengan gadis lain?

Berbeda yang berada di tempat lain..
Tepatnya di sebuab kelab malam yang berisikan puluhan orang, ada yang sedang berjoget, bercumbu dan bahkan berbuat maksiat di sudut manapun tanpa malu, wanita-wanita berpakaian bikini bertebaran mencari mangsa, serta bapak-bapak berjas yang sedang mencari kesenangan.

Passionate Love [Zio&Kiara]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang