21.

19.4K 149 5
                                    

Kia menggigit bibir bawahnya kala Zio mulai memenuhinya di bawah sana, rasanya sesak dan nikmat hingga ia hanya bisa mendongak dan mendesahkan nama Zio.

"How, is it delicious?" bisik Zio di telinga gadis itu, sembari menghentak miliknya dalam-dalam, melihat gadis itu mengangguk pasrah, membuat Zio tak tahan untuk meraup bibir Kia, keduanya saling melumat, menghisap penuh nafsu.

"Ahh kak Zio.." Tubuh Kia bergetar, kepalanya menggeleng tak kuasa menerima kenikmatan yang Zio berikan. Oh sial, lagi-lagi ia jatuh di bawah kungkungan kuasa pemuda tampan di atas tubuhnya ini, Kia tidak bisa menyembunyikan perasaannya bahwa ia sangat mencintai Zio, tiga hari belakangan ini ia berusaha menjauhkan diri, namun bukannya membenci Zio, dia malah semakin merindukan pria keparat itu.

Napas Kia memburu, kedua matanya menatap Zio dengan sayu, cowok itu meremas dadanya membuat rasa nikmat tak tertahankan bagi Kia, dadanya membusung ke atas kala menjemput gelenyar itu, napasnya pun tersengal-sengal.

Tangan Zio terulur mengusap pipi Kia dengan lembut, berharap kali ini Kia luluh padanya, dan menerima perasaannya, Zio sudah memantapkan hati dan sudah yakin pada pilihannya bahwa Kia memanglah cinta pertamanya.

"Kak Zio..." lirih Kia terdengar lemah, gadis itu membuka kedua tangannya, meminta Zio agar segera memeluknya.

Zio tersenyum tipis lalu merendahkan tubuhnya, memeluk Kia dengan rasa-rasa, mengecupi seluruh wajah memesona Kia sembari terus bergerak, menghujam lubang kewanitaan Kia dalam-dalam.

Bibir panas Zio tak tinggal diam, mengecupi seluruh tubuh Kia yang bisa ia jangkau, menghisap puting payudara Kia dengan rakus, seakan ia mendapatkan sumber air disana.

Kia hanya bisa sanggup mendesah-desah sembari meracau gila, akibat kepuasan yang Zio berikan, dan lagi-lagi tubuhnya bergetar.

Zio mengatur napasnya agar tidak mudah orgasme, gerakannya pun memelan, ia menegakkan dirinya demi menonton kejantanannya yang keluar masuk di dalam lubang kewanitaan Kia, oh shit, betapa nikmatnya perempuan ini.

Rasanya Zio ingin sekali keluar, tapi dia harus mengutamakan kepuasan Kia terlebih dahulu.

"Kak, ayo gerakin lebih cepat," pinta Kia dengan nada yang manda dan lemah, wajah cantiknya bersemu.

"No, baby. Sekarang kamu telungkup dulu." Usai mengatakan itu, Zio menarik batangnya membuat Kia melenguh, lalu membantu gadis itu untuk mengganti posisi sehingga Kia telungkup.

Plak!

Plak!

"Ahhkk.." Kia menjerit nikmat kala mendapatkan tamparan dari Zio di bokongnya, ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat ketika pemuda itu terus menampar bokongnya. Oh god, sedikit sakit, namun Kia menyukainya.

Zio meremas kuat bongkahan lembut pantat Kia dengan cukup keras, sesekali membuka bongkahan itu memperlihatkan lubang lain dari kewanitaan Kia yang terlihat masih sangat rapat, shit.. apakah Zio bisa memasuki lubang kecil itu.

Karena sedikit penasaran, Zio mengocok kejantanannya sembari menyorkan batangnya di depan lubang kecil Kia, terdengar jeritan dari gadis itu saat Zio mendorong sedikit.

"Kak Zio ngapain?! Jangan disitu ih! Sakit Kak!" protes Kia berusaha menjauhkan tubuhnya namun Zio malah menahan bokongnya dengan meremas kuat.

"Yaudah iya. Gak kok, sayang." Zio masih waras tidak ingin membuat Kia kesakitan atau membuat gadis itu semakin membencinya, mungkin lain kali Zio bisa mencobanya jika gadis itu sudah jinak.

"Ahkkk!!" Desah Kia keras, merasakan hujaman kuat di kewanitaannya, batang keras dan panjang Zio memenuhi miliknya dengan satu kali dorongan, wajah Kia kini terbenam di bantal untuk meredam jeritan kenikmatannya.

Passionate Love [Zio&Kiara]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang