16.

21.1K 120 0
                                    

"Kak Zio hh.." Desahan Kia mengisi ruangan kamar Zio, gadis itu menggeliat resah di atas kasur, dia menggigit bibir bawahnya merasa tersiksa oleh permainan Zio padanya.

Berbeda dengan Zio, pemuda itu duduk di sofa memegang ponselnya sembari menatap tajam ke arah mangsanya di atas ranjang, jemarinya menekan sesuatu di ponsel, dan detik itu pula desahan Kia semakin nyaring. Yah, saat ini Zio sedang menyumpal vibrator  kecil berbentuk kacang di dalam vagina Kia.

Zio selalu saja ingin mencoba hal-hal terbaru, dia juga sangat menyukai jika Kia memakai kostum cosplay yang ia inginkan, dan beruntungnya Kia hanya menurut saja.

Seperti sekarang, Zio menikmati tontonannya di depan sembari sesekali mengatur kecepatan vibrator melalui ponselnya.

"Kak, please.."  Paha Kia bergetar setelah mencapai puncak, masih dalam keadaaan sangat sensitif, namun Zio malah semakin menyiksanya dengan benda kecil itu bergetar semakin cepat. Ia tak mampu menjangkau vibrator tersebut, pasalnya kedua tangannya telah di borgol oleh Zio.

Menit berikutnya, akhirnya Zio bangkit berdiri setelah mematikan getaran vibrator  dari ponselnya, setelah itu ia pun melangkah mendekati ranjang sembari menanggalkan pakaiannya, dan hanya meninggalkan celana pendek.

Zio menariki kasur menatap tajam Kia, gadis itu menatapnya dengan tatapan memohon, seolah memberitahu jika gadis itu sudah benar-benar tersiksa. Tanpa sepatah kata, Zio mulai menindih tubuh Kia, menggerayangki tubuh gadis itu, lalu menyatukan kedua bibir.

Napas Kia memburu bersama wajah memerah, ia dapat melihat Zio membuka borgol di tangannya, kemudian dia bisa melihat pemuda itu memasang kondom di batang gagah itu, dan setelahnya Kia mendesah tertahan kala pemuda itu mulai memasukinya dalam satu gerakan.

Kia sudah lemas sedari tadi akibat vibrator membuatnya hanya bisa mendesah-desah pasrah menerima hujaman keras dari Zio. Kia rasa ada yang berbeda pada pemuda ini, Zio tidak menatapnya penuh kelembutan seperti biasa, dan juga gerakan lelaki ini terasa sangat kasar.

Kia merasa sakit, tapi dia tidak pernah mengeluh dan memberontak, Kia menerima dengan pasrah. Katakan saja dia bodoh, ya cintanya pada Zio membuatnya seperti ini.

Di menit berikutnya, Zio memutar tubuh Kia dan menghujam gadis itu dari belakang. Menurutnya jika tubuh gadis itu di penuhi bercak-bercak merah, akan semakin cantik. Awalnya Zio tidak memiliki keinginan seperti ini, namun setelah waktu dimana Kia memakai costum pertama kali... Zio benar-benar ingin melakukan lagi-dan lagi. Lagi pula Kia tidak menolak, jadi tidak masalah.

Dan terlebih desahan dan erangan tersiksa Kia menjadi salah satu kesenangan bagi Zio, dia begitu menyukai melihat wajah Kia tersiksa.

Tubuh Kia bergetar, napas keduanya tersengal-sengal usai mencapai batas. Zio ambruk di atas tubuh polos Kia, menghirup aroma gadis itu dalam-dalam, rasanya seperti heroin yang membuat candu.

Zio memisahkan diri kala mendengar napas teratur dari Kia, setelah membuang bekas pengaman, pemuda itu ikut berbaring di samping Kia, menatapi wajah cantik nan mulus Kia lekat-lekat. Zio berusaha memahami apa yang ada di dalam hati, serta perasaan apa ia rasakan saat meniduri gadis ini.

Namun nihil, Zio tidak dapat merasakan apa-apa selain terangsang. Zio seolah mati rasa, dia tidak paham apa yang ia inginkan saat ini, namun sejak Cia mendiaminya, perasaan Zio merasa sedikit tersentil.

Passionate Love [Zio&Kiara]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang