-
Plak!
"Aw! Ish Nasa!"
Cia memekik terkejut akibat pukulan Nasa di bokongnya, Cia menatap Nasa dengan tatapan garang namun cowok itu tertawa lalu meremas payudara Cia, membuat wajah cantik gadis itu semakin cemberut.
"Jangan ganggu Cia dulu ih!!"
"Ya kamu sih.. ngapain masukin baju kedalam koper?" tanya Nasa, seraya mengeluarkan baju-baju gadisnya, namun dengan cepat Cia memasukkan kembali dan memelototi Nasa.
"Cia udah dua minggu disini! Gimana kalo orang tuaku curiga?!"
"Bilangin aja kalo kamu lagi nginep di apartemen kakak kamu, apa susahnya?" Nasa mendesah kasar, menyentuh wajah cantik Cia. "Aku gak mau jauh-jauh dari kamu, sayang.."
"Iya.. Cia juga maunya gitu.. tapi kamu harus ngerti juga ya. Cia gak mau hubungan kita berantakan kalo sampe Daddy tau."
Nasa diam, membuat Cia menghela napas panjang, di dekatinya cowoknya itu, menangkup wajah tampan Nasa di tatapnya dalam-dalam.
"Boleh ya Cia pulang? Cia juga kangen sama Mommy.""Beneran kangen sama Mommy? Bukan sama kakak kamu?"
Mendengar itu membuat Cia membeku, memang tak ayal ia pun merindukan Zio, entah bagaimana kabar pemuda itu sekarang, sudah lama Cia tak melihat wajah tampan kakaknya itu. Dan apakah Zio sudah tidak marah padanya?
"Gak kok, Cia beneran kangen sama Mommy."
"Yaudah aku izinin kamu pulang, tapi sebelum pulang aku minta jatah dulu, Yang.." Nasa memeluk tubuh Cia, mengusap punggung cewek itu naik turun, lantas memegang ujung kaos miliknya yang di pakai oleh Cia, menariknya ke atas hingga melewati kepala.
Kedua mata Nasa berkabut gairah melihat pemandangan indah di depan mata, tubuh polos Cia menyapa inderanya, tanpa menunggu lagi, segera Nasa mendorong tubuh Cia ke atas ranjang, menerkam gadis itu hingga membuat Cia mendesah-desah tak karuan.
"Nasa.. ahh.." Cia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat saat di rasa pompaan Nasa di bawah sana semakin kuat dan cepat. Tubuhnya berguncang seiring hentakan pemuda itu, kedua tangan Cia terulur untuk meraba dada bidang Nasa, wajah tampan cowok itu.
Sementara Nasa terus berpacu bak kuda liar, meraih kenikmatan, ia menegakkan tubuhnya dan melihat betapa liarnya miliknya keluar masuk dari liang senggama Cia.
"Cia.. ahh. Aku keluar, sayang." Kedua tangannya mencengram pinggang ramping Cia, menghujam dengan keras, cepat namun dalam, dan tiga hentakan terakhir menandakan permainan telah selesai.
Napas keduanya memburu, Nasa memisahkan diri lalu merebahkan tubuh di samping Cia, Cia menatap langit-langit kamar, pikirannya pun melalang buana, mengapa sudah sebulan lebih ini dia tidak mendapati menstruasi? Cia sudah berusaha keras untuk tidak berpikir negatif, tapi rasa khawatir tak bisa lagi ia elakan.
"Nasa.. Cia gak M udah satu bulan lebih."
Mendengar itu membuat Nasa terkejut, ia ingat akhir-akhir ini dia tidak pernah memakai pengaman.
"Mungkin hormon kamu aja itu, selama ini kamu pernah telat M gak?""Gak tuh, makanya Cia takut.." suaranya memelan.
Nasa pun mulai di landa rasa kegusaran.
"Kamu jangan pikir aneh-aneh, mungkin bulan depan kamu dapat M. Btw, kamu selalu minum obat yang aku kasih kan?"Cia mengangguk. "Iya Cia minum, tapikan Nasa kasih waktu dua minggu setelah kita tidur kan? Gimana kalo saat itu.."
"Gak. Gak mungkin, kita lihat sampe bulan depan, kalo kamu masih belum dapat M, kita harus ke dokter."
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Love [Zio&Kiara]✔
Teen FictionFollow untuk membuka bab terkunci ! D3w4sa21++ Kis4h cinta antara seorang Kakak dan Adik tiriny4.. Warn⚠️ - Dibawah umur silakan menjauh (bocil di larang mendekat-_) -Berisikan adegab vulgar bgttt, hot bgt, pokonya gak pantes di tiru ya cuy. -umpata...