31.

11.6K 211 46
                                    

Aku ingetin sekali lagi, INI CERITA MATURE21+, OTOMTIS ISINYA BANYAK ADEGAN R4NJANG, UMPATAN KASAR, DAN KEKERASAN YANG TIDAK PANTAS DI TIRU!!

KALO GAK SUKA YAUDAH LANGSUNG MINGGAT YGY! AKU GAK PERNAH MAKSA KALIAN BUAT BACA KARYA AKU! JADI TOLONG KERJASAMANYA YA GUYS🙂

Maaf, aku sengaja bikin capslock biar kebaca sama kalian. Btw makasih juga buat pembaca setiaku, yang udah suport dan nyemangati aku, tanpa kalian ceritaku gak ada apa-apanya. Intinya kita saling menghargai ya..

Yaudah gitu aja, selamat membaca😘
.
.

.
Keadaan rumah semakin berantakan, Daniel dan Nathalie bertengkar hebat, hingga tak segan-segan menyuarakan kalimat perceraian. Di dalam kamar, Kia hanya bisa menangis dalam diam, cewek yang sudah lengkap dengan seragam sekolah itu hanya bisa berharap keluarganya kembali seperti dulu.

Kia melangkah keluar dari kamar, sepertinya ia tidak mungkin meminta Daniel untuk mengantarkannya ke sekolah, sementara orang-orang Ayahnya itu sudah pergi untuk mencari Zio. Akhirnya Kia memutuskan berjalan kaki sembari menunggu taksi.

Kia berharap jika orang-orang Ayahnya tidak menyakiti Zio, dan ia juga berharap Zio tidak salah mengartikan penolakannya kemarin itu. Kia bukannya tidak mencintai Zio, hanya saja mungkin jika dia ikut bersama pemuda itu, masalah di rumah semakin berantakan, Kia tidak mau melihat Nathalie semakin setres.

Kia terus melangkah pelan sembari ingatannya terus mengarah pada Zio, namun ia tak menyadari seseorang yang sedang mengikutinya dari belakang.

Detik kemudian, Kia terkejut bukan main saat seseorang menarik paksa pergelangan tangannya, kedua mata Kia membola melihat cowok tinggi berpakaian hitam serta masker, menyeretnya di balik pohon besar.

"Lepasin gue!" Kia memberontak, dan ya berhasil. Pemuda itu melepaskan cekalan tangannya. Jangan di tanya bagaimana jantung Kia tengah berpacu, Kia benar-benar sangat ketakukan saat ini!
"L-lo siapa?!" tunjuknya pada wajah cowok bermasker itu.

"Gue Nasa," ucap pemuda itu sembari menurunkan kupluk hodie dan melepaskan maskernya. "Sorry gue pikir lo Cia."

Kia mendesah kasar, dia mengira cowok ini preman pinggir jalan, dan ternyata hanya Nasa... Oh shit, jangan tenang dulu Kia! Bagaimana jika cowok ini memiliki niat jahat padanya.

Maka dari itu Kia harus tenang, bagaimanapun tidak ada siapa-siapa di sekitarnya.
"B-bukannya lo lagi di incer polisi?" ucap Kia gugup, oh sial.. kenapa dia malah menanyakan hal ini? Bagaimana jika Nasa marah?

Mendengar itu Nasa malah terkekeh. "Iya emang sih, tapi bokab gue udah kasih jaminan ke kantor polisi, sekarang gue dalam masa rehabilitas. Gue kesini karna gue kangen banget sama Cia."

Kia manggut-manggut berusaha bersikap santai, tidak memperlihatkan ketakutannya. Kia bisa melihat wajah Nasa yang tampan itu nampak sangat pucat, terdapat lingkar hitam di bawah mata.
"Cia lagi dirumah."

Bicara soal Cia, Kia menjadi teringat pada kelakuan minus cewek itu, dan Nasa lah yang seharusnya bertanggung jawab.
"Bentar, gue mau nanya sama lo. Lo kan yang ngehamilin Cia?"

Sejenak Nasa terdiam, namun detik kemudian ia mengangguk. "Iya bener. Tapi gue gak mungkin tanggung jawab  di keadaan gue sekarang."

"Gue gak peduli soal itu, yang penting gue mohon sama lo kasih penjelasan sama ortu gue, Cia nuduh kak Zio yang ngehamilin dia."

Nasa memiringkan kepalanya, rahangnya mengetat geram. Pantas saja Cia santai-santai saja ketika putus dengannya, dan ternyata Zio lah alasan gadis itu memutuskan dirinya, Nasa memang sudah menaruh curiga pada Zio, pasti mereka memiliki hubungan lain di belakangnya.

Passionate Love [Zio&Kiara]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang