Capture - 6

683 61 8
                                    

Jisoo sangat enggan sekali masuk kantor hari ini, kemarin setelah pembicaraan nya dengan Jin yg meminta nya untuk mencarikan tempat dinner..

Jisoo benar-benar mengabaikan panggilan serta chat dari pria itu, malas mendengar ocehan dari Seokjin yg seperti anak baru memulai masa puber..

Berjalan dengan pikiran yg berkecamuk , Jisoo tak memperhatikan jalan hingga gadis itu menabrak sesuatu di depan nya..

"Apa menunduk lebih menarik dari pada mementingkan keselamatan mu?" Ucap Seokjin datar

Jisoo mengusap dahinya yg sakit karena menabrak tubuh kekar Seokjin..

"Aku sedang membenarkan rambutku" jawab Jisoo

"Yg ku lihat kau menjambak nya, bukan merapihkan rambutmu"

"Sudahlah aku malas berdebat denganmu, pekerjaan ku banyak sekali"

"Kenapa mengabaikan ku?"

"Semalam aku sudah tidur"

"Tapi aku melihat lampu kamar mu mati jam 11 malam, apa yg kau lakukan?"

Sontak saja Jisoo berbalik menatap Seokjin, heol apa Jin di depan kost nya semalam ?

"Apa kau semalam ke kostan ?"

"Iya, karena kau tak kunjung mengangkat telpon dan membalas pesanku, aku kesana, tapi saat ku lihat kau termenung di depan meja rias mu dari jendela, sudah kubilang bukan untuk memindahkan meja rias mu kedalam, jangan berada tepat di depan jendela!"

"Untuk apa kau menunggu ku, bukan masuk kedalam ?"

"Aku melihat mu seperti memikirkan sesuatu, apa yg kau pikirkan? Kau belum membayar uang bulanan kost mu?"

"Tentu saja aku sudah membayar nya, lagipula kau tak ada kerjaan menunggu ku berjam-jam dluar ?!"

"Kerjaan ku memandangi mu semalam"

"Berhenti menggombal tuan Kim, rayuan mu tak mempan padaku"

"Benarkah, apa rayuan ku juga takkan mempan pada Irene?"

Jisoo berhenti melangkah mendengar ucapan Seokjin, Irene? Siapa dia ? Apa gadis yg dia temuin di hotel kemarin ?

Karena Jisoo berhenti tiba-tiba, Seokjin menabrak tubuh Jisoo begitu saja..

"Yaaak! Mengapa berhenti tiba-tiba!"

Jisoo berbalik..

"Kau sudah menghubungi Gadis itu ?"

"Nama Irene Sooyaa"

"Ah itu tak penting untukku, jawab saja pertanyaan ku"

"Belum"

"Tapi kau menyebut namanya"

"Karena dia mengatakan nya padaku dan juga memberiku kartu nama, kau tau ternyata dia model terkenal Sooyaa"

Jisoo menahan tangisnya, benar-benar berbeda sekali dengan dirinya yg memang hidup serba sendiri, bahkan saingannya kali ini tak main-main, dia seorang model..

Haruskah Jisoo menyerah? Tapi dia belum memulai nya bukan ? Bukan belum memulai melainkan dia hanya memendam rasa itu sendirian tanpa Jin ketahui..

Haruskah Jisoo menyerah? Tapi dia belum memulai nya bukan ? Bukan belum memulai melainkan dia hanya memendam rasa itu sendirian tanpa Jin ketahui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Love Triangle (Stay With Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang