"Om aku capek, istirahat bentar yuk" keluh Pangeran
Tiba tiba Caesar memberhentikan langkahnya lalu melihat sinis pada Pangeran, rasa kesal terlihat dari raut wajah namun tak terlihat seram karena wajahnya selalu lucu dalam setiap keadaan.
"Bener kan ngerepotin" ucapnya dalam hati.
Pangeran yang menunggu jawaban tertawa karena menatap wajah Caesar yang lucu, pak tua itu malah semakin menunjukkan wajah marahnya yang bukan membuat Pangeran takut malah sebaliknya ia terus tertawa kencang.
Caesar yang marah kini malah bertambah marah, kenapa disituasi seperti ini dia malah tertawa terbahak bahak, karena kesal ia bungkam mulut bocah itu dengan tangan baunya.
Semakin lama didekap semakin tak tahan Pangeran menahan bau yang sangat menyengat, sampai ia pukul pukul tangan Caesar, setelah dilepas anak kecil itu mulai merasakan mual.
"Kamu kenapa Pangeran, hamil?" tanya Caesar
Kaget Pangeran dikatakan seperti itu, namun karena hal tersebut pula mualnya langsung hilang, dengan tubuh yang lemas ia menatap Caesar dengan tatapan yang tajam.
"Aku laki laki om"
Caesar tertawa sambil menggaruk kepalanya.
"Berchandya, berchandya"
Dijaili seperti itu Pangeran merasa sangat kesal, namun jangan coba coba melawan bocah karena mereka memiliki seribu cara untuk menjalin orang lain.
"Kodok, kodok tolong ada kodok"
Pangeran mulai berakting seakan akan ada katak, ia sebenarnya tak tahu jika Caesar takut dengan katak, namun ternyata tak dapat dipercaya Caesar sampai lari terbirit birit dan menabrak pohon.
Pangeran tertawa lebih keras dari sebelumnya bahkan air mata kegembiraan menggantikan air mata kesedihan yang selama ini dia alami, namun walau begitu Caesar juga senang karena bisa mengukir senyuman di wajah anak yang selalu diselimuti kesedihan.
"Berchandya, berchandya"
Namun ia juga tak ingin ditertawakan oleh anak kecil yang mengikutinya, ia pasang kembali wajah amarahnya tapi lagi lagi bocah itu tertawa sampai menangis.
Tak ada cara lain untuk menghentikannya tertawa adalah menjauh darinya.
"Kalau kamu nggak berhenti ketawa om tinggalin nih"
"Bodo amat"
Tak disangka ternyata jawabannya tak seperti yang diharapkan, ia kira bocah akan menangis tersedu sedu namun sikapnya kali ini terasa beda, jikalau benar tak peduli lagi untuk ditinggal. Sebenarnya keuntungan bagi Caesar karena dia bisa melanjutkan perjalanannya namun entah kenapa hati tiba tiba berat meninggalkannya sendirian.
"Ya sudah kalau kamu mau ditinggal, bersyukur banget om biar nggak ada yang nyusahin"
Mulai saat itu Caesar tak mempedulikan Pangeran lagi, karena walau dengan berat hati ia harus meninggalkan Pangeran demi perjalanannya menyelamatkan banyak insan.
"Om jangan tinggalin aku" tiba tiba anak kecil tadi memegang erat kakinya
"Tadi kan kamu seneng seneng aja mau om tinggal"
"Emang setiap yang seneng keliatan gak sedih om"
Kaget Caesar dengan kata kata yang dilontarkan oleh Pangeran, benar juga apa katanya tidak semua yang bahagia terlihat senang, terkadang manusia ada yang terlihat bahagia demi menutupi kesedihan, menutupi kesedihan agar seseorang yang ada disekitar tidak ikut merasa sedih.
Pangeran terlihat menangis sambil memeluk kaki Caesar sedari tadi, hatinya yang mempunyai sedikit rasa kasih sayang kini menimbulkan banyak, sejengkal meninggalkannya tak akan berani karena rasa kasihan yang besar pada anak kecil yang butuh kasih sayang ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/353639387-288-k435864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN ALAM [TELAH TERBIT]
ActionMalam itu, terjadi pembantaian sangat sadis kepada orang orang yang mempunyai kekuatan, sehingga banyak mayat bergeletakan, namun keselamatan berpihak pada kakak dan adik yang masih berumur belia, karena tragedi itu pun keduanya tinggal terpisah. Ta...