GELEMBUNG HAWA GEBOK

26 15 4
                                    

Pria bertopeng tiba tiba tertawa keras, Caesar tak sangka dia bisa melakukan hal itu disaat seperti ini namun tetap yakin ajal akan menjemput nyawa kekejian. Tapi lama kelamaan semakin menjadi jadi.

"Kamu tau, kalau jahat itu suka busuk?"

"Ya jadi jelas gak mempan lah"
teriaknya

Langsung Pria bertopeng bangun dan membersihkan baju, bertanya pada Caesar apakah semua kekuatan sudah dikerahkan. Jujur semua yang diberikan sedari tadi tak memberikan luka sedikitpun. Caesar tertegun mendengar ucapan itu, alangkah kuatnya orang ini.

Lalu Pria bertopeng memberikan tawaran untuk mengeluarkan kekuatannya lagi, tapi bagaimana tangan saja tak bisa bergerak karena sangking tertegun.

Kini saatnya pria kejam inilah yang mencekik Caesar dan diangkatnya sampai kaki tak menyentuh tanah, tawa kejahatan terus dimasukkan ke dalam telinga. Tak mampu berbuat apa apa, layaknya pasrah dan tak peduli apa yang akan terjadi nanti.

Tangan pria bertopeng itu mengeluarkan kekuatan hitamnya dan meninju keras hingga mementalkan santapannya kali ini dengan jauh, sebenarnya bisa saja dia membunuh namun melihat orang yang dia benci tersiksa terlebih dahulu mungkin lebih menyenangkan.

Caesar yang terjatuh mengeluarkan darah dari mulutnya, mata pun dipicingkan sebelah karena kesakitan, juga terus memegangi perut akibat tinjuan tadi.

Siksaan terus dilontarkan sampai tak bisa lagi berdiri, bahkan bergerak sedikitpun tak mungkin sebab semuanya telah hilang. Namun kekejaman memaksanya untuk bangkit dengan kekuatan hitam dan tawa kejahatan dibalik topeng

"Rasain nih"

Caesar langsung menjerit keras sebab cekikan kuat yang tak mungkin bisa dia tahan lagi, hingga kedua matanya tertutup.

Puaslah pria bertopeng saat itu, langsung dia buang ke sembarang arah lalu tersenyum di tengah kegelapan.

"Siapa lagi yang mau lawan aku?" Ucapnya dengan sombong

°°°°°

Bimo terus merasa mual, dia fikir Ceceng dan Cecep yang telah membuat semuanya. Terus menerus dia mengeluarkan muntah tanpa henti bahkan sampai menangis karena sakitnya.

°°°°°

Raja yang terkurung dalam pohon sudah sangat lesu, terlihat dari bibir anak itu banyak bekas muntahan, di akarnya sudah seperti bubur yang sangat kental. Ingin bergerak sedikitpun susah sebab pohon sialan yang mengikat.

°°°°°

Perempuan cantik dan Dahlan menceritakan semuanya pada Maharani dan sang nenek, mereka semua tertawa terbahak bahak mendengar bahwa musuh dapat dikalahkan dengan sekejap. Dengan jurus andalan Caesar.

"Aku pengen coba ah" ucap Maharani yang lucu

"Gelembung hawa gebok!"

Terciptalah gelembung kecil yang menyebarkan bau, namun tak dapat membuat orang merasa mual, hanya seperti bau yang lewat saja.

"Yah, nggak bau kayak om Caesar"

"Mauan aja kamu tuh kayak dia" ujar nenek

"Iya nek, kalena om Caesal baik banget"

Perempuan cantik yang mendengar langsung tersenyum, ukirannya pun tak kira kira sangat manis sekali, sehingga tak sadar semua sedang memperhatikan.

"Kakak kenapa senyum senyum sendiri?" tanya Maharani

Langsung tersadar dan memerah pipinya, sebab ketahuan tersenyum memikirkan Caesar.

"Nggak kok, nggak apa apa"

PANGERAN ALAM [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang