AKHIR HAYAT PANGERAN

43 12 14
                                    

Baby Ani terus berlari sedang raksasa Tirno mengejar dengan ganasnya, ia tahu musuh dekat sekali dengannya jikalau terus berlari percuma saja, akhirnya raksasa gelembung berhenti tiba tiba dan menendang ke arah belakang.

Tepat sekali, raksasa jahat itu terkena jebakan, melihat musuh melemah kesempatan besar tak akan dibiarkan, langsung ia meninju lagi perut lawan. Bukan hanya tinjuan tendangan juga terus dikerahkan.

"Gelembung buatin gelembung dong dikepalanya"

Seketika gelembung besar menutupi kepala raksasa jahat itu, anehnya dia tak bisa bernafas, terlihat dari tingkah lakunya, sedang Baby Ani terus meninju perut raksasa itu.

Darah dari mulut raksasa jahat berhasil di muntahkan, hingga musuh sudah terlihat lengah dan terjatuh, namun lawan kali ini tidaklah mudah. Dia bangkit dari kelemahan dan berusaha menghancurkan gelembung yang membuatnya tak bisa bernafas.

Baby Ani melihat reaksi raksasa jahat yang terus terusan melepas gelembung dari kepalanya, hingga akhirnya terpecah, lalu langsung berlari. Hati raksasa gelembung itu mungkin sangatlah takut sebab kali ini dia datang dalam keadaan marah.

Akhirnya dia terkena pukulan lawan dan langsung membuatnya lengah, namun tak menyerah begitu saja, tangkisan terus dikerahkan sampai tangan terluka parah pun, karena tak ada cara lain selain menahan.

Raksasa gelembung mulai melemah dia tak bisa lagi menahan, akhirnya tinjuan bertubi tubi yang sangat dahsyat terus dirasakan hingga terpental jauh. Belum cukup sampai disana, Baby Ani berusaha berdiri tapi tinjuan terus dikerahkan, tubuhnya diinjak injak bahkan kepala pun sama.

Untuk terakhir kali raksasa Tirno menendang kuat bagai bermain bola, tubuh gelembung Ani terbalik karena kuatnya tendangan, bukan hanya terbalik bahkan terguling. Terus ditendang bagai bermain bola sampai dia terlihat bosan, tendangan terakhir pun dikerahkan, Baby Ani kini terbang ke udara dan terjatuh dengan kerasnya.

Maharani sudah mulai merasa pusing, dia tak tahan lagi mengendalikannya, namun Hayati menawarkan agar dia mengontrol semua.

Hayati diberi izin, akhirnya dia dapat menguasai Baby Ani, raksasa gelembung itu mulai berdiri kembali dan siap melawan musuh ganas.

Baby Ani berlari untuk meninju raksasa Tinro, namun sebelum dia berhasil meninju, raksasa gelembung sudah terpukul terlebih dahulu, bukan sekali pukulan bahkan bertubi tubi.

Pukulan dahsyat mendarat di bagian pipi, Hayati tak tau lagi bagaimana caranya mengendalikan Baby Ani, dia tak cukup faham hingga terpaksa Maharani yang mengambil kontrol kembali.

Raksasa gelembung siap melawan, sedang lawan yang tak punya hati terus tertawa jahat, dia berjalan mendekati musuhnya yang sudah lunglai. Memegang pundaknya lalu memotong tangan raksasa gelembung satu demi satu.

Mereka yang didalam gelembung ketakutan menghadapinya, Maharani pun tak bisa mengendalikan Baby Ani kali ini, sebab terlalu tegang baginya.

Lalu raksasa itu menggigit leher, memisahkan kepala dan tubuhnya. kepala dia ambil dan dilempar sejauh mungkin, tubuh di cabik cabik walau tau itu hanya sebuah gelembung.

Kepala yang dilempar berisi orang orang baik, semuanya hanya pasrah, tak ada lagi harapan hidup, sampai mereka mendarat di tanah yang sama tetap kosong tak ada apa apa. Namun semuanya selamat sebab gelembung masih melindungi.

°°°°°

Raksasa Tinro kini tertawa puas, menjerit merusak cakrawala sehingga alam pun tak ingin dipijaki olehnya.

"Akhirnya aku bisa bales dendam!"

"Tinggal aku makan mayatnya satu per satu"

°°°°°

PANGERAN ALAM [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang