6. luka

645 57 4
                                    

Seorang gadis yang baru saja masuk ke dalam mansion dengan masih memakai seragam itu pun terlihat ceria seperti biasanya. Gwey baru saja pulang sekolah dijemput oleh pak supir.

Ia langsung naik ke kamarnya karena semua belum pulang dari pekerjaan masing². Selesai membersihkan diri dan berganti pakaian, Gwey membaca ulang semua materi yang ia catat di sekolah tadi, ia duduk di meja belajar dengan nyaman.

Gwey sebenarnya tau jika diseluruh sudut kamarnya telah terpasang kamera pengawas, semua itu untuk mengawasi kegiatannya, awalnya Gwey merasa risih tapi lama" tinggal disini ia mulai terbiasa.

Sedangkan dilain tempat, Hyunsuk memonitor Gwey lewat kamera yang ia pasang di kamar gadis itu, ia merasa tidak ada yang aneh, gadisnya sedang duduk di meja belajarnya dan berkutat dengan buku² nya.

Begitu pun dengan Junkyu, ia terus mengawasi pergerakan Gwey dari hp nya yang sudah tersambung dari kamera pengawas di kamar Gwey, ia tersenyum dan merasa senang gadis itu menjadi anak penurut.

Jihoon juga kini melihat kegiatan gadis nya, ia merasa Gwey sudah lebih penurut dari sebelumnya.

Tok tok

Pintu kamar Gwey diketuk dan muncul lah bibi yang sedang membawa obat²an untuk rutin mengobati luka² nya.

"Permisi non, maaf kalo saya ganggu"

"Gapapa bi, Gwey lagi belajar dikit kok"

"Non lanjut aja belajarnya, biar bibi obatin luka nya dulu" Gwey tersenyum dan mengangguk menjawab ucapan bibi.

"Wah, non dapet nilai bagus ya di sekolah?" Ucap bibi sambil mengobati lengan Gwey terlebih dahulu.

"Iya bi, nih banyak yang dapet nilai bagus, makanya aku harus rajin belajar lagi"

"Iya non harus rajin belajarnya, biar nilainya bagus semua"

"Oh ya, katanya anak bibi se usia aku ya? Dia sekolah di mana?"

"Anak bibi sekolah di kampung, usia nya sama dengan non Gwey" bibi kini ganti mengobati dahi Gwey.

"Kapan² ajak anak bibi kesini dong, Gwey pengen kenalan, siapa tau aja kita bisa temenan"

"Aduh non, anak bibi pemalu. Lagian mana pantas anak seorang pembantu berteman sama majikannya"

"Semua manusia tuh sama bi derajatnya, Gwey juga gak pilih² temen kok, Gwey kesepian sendirian disini"

"Maaf ya non, bibi gak berani bawa anak bibi, takut aden marah" bibi selesai mengobati luka Gwey, ia pun memasukkan obat²an kembali ke dalam kotak.

"Non mau makan? Biar bibi ambilkan"

"Gausah bi, aku masih kenyang" gadis itu kembali sibuk dengan buku² nya. Bibi mengangguk lalu pamit untuk kembali kepekerjaannya.

Beberapa waktu menghabiskan waktu untuk belajar, seseorang membuka kamar Gwey.

Itu adalah Haruto yang tersenyum ketika melihat gadisnya tengah duduk anteng di meja belajar.

"Babe..." Ia mengelus rambut Gwey dari belakang dan memeluknya.

"I miss u" Gwey membalikkan badannya dan membuat Haruto memeluknya dari depan. Haruto lalu mengangkat Gwey dari kursi dan menggendong gadis itu.

"Gimana di sekolah tadi? Ada yang jahatin gak?" Ucapnya sambil menyelipkan rambut ke belakang telinga Gwey.

Gwey menggeleng, "gaada kok kak."

THE OTHER SIDE 2 | TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang