9. hasil

654 67 9
                                    

Double up

Happy reading😘



Gean kini sedang bermain basket di halaman rumah nya. Anak itu terus bersemangat bermain basket, ia sangat menyukai olahraga basket akhir-akhir ini.

Saat melempar bola ke dalam ring ternyata bola itu tidak masuk dan memantul kearah gerbang. Saat hendak mengambil bola nya, Gean melihat sosok berjas hitam berdiri di depan pagar rumahnya.

Gean berjalan acuh dan hendak mengambil bola basket miliknya, tapi tangan pria itu lebih dulu menyentuh bola nya.

"Lepas" ketus Gean.

"Mau main sama om? Om juga jago main basket"

"Gamau, siniin bola ku"

Jaehyuk melepaskan bola itu dan menyerahkan nya ke Gean, "gimana kabar kamu?"

"Gak usah sok peduli"

Jaehyuk tersenyum masam mendengarnya, "kamu sebentar lagi mau masuk SMA kan? Gak nyangka ya udah sebesar ini kamu sekarang"

"Om mending pergi deh, sebelum nanti mama marah"

"Om mau ketemu kamu, mau ajak kamu main basket. Keliatannya kamu jago main basket, siapa yang ajarin? Papa kamu?"

"Jangan kan ngajarin, papa aja gatau dimana" Gean mendadak lesu jika membahas tentang papa nya.

"Jadi kamu belum pernah ketemu papa kamu lagi? Mama kamu gak pernah kasih tau siapa papa kamu?"

"Gak pernah"

Jaehyuk tertegun, jika memang papa Gean sudah meninggal harusnya Gean tau akan hal ini karena bagaimana pun, Gean berhak tau apalagi usia anak ini sudah remaja.

Jaehyuk semakin yakin kalau ada yajg ditutupi oleh Gwey. "Nanti om bakal sering kesini, kita main basket bareng"

"Jangan kesini lagi, aku gamau liat mama nangis karena om dan saudara om itu" Gean lantas berlari ke dalam rumah.

"Kalo emang bener Gean anak aku, aku gaakan pernah lepasin kamu lagi Gwey"

......

Doyoung berjalan di koridor rumah sakit, ia berjalan menuju resepsionis.

"Dokter Gwey Seivandya apa ada di ruangannya?"

"Dokter Sei sedang ada jadwal praktek pak. Apa sebelumnya bapak sudah membuat janji?"

"Belum, tapi saya salah satu rekanan kerja dokter Sei, bisa tunjukkan dimana ruangan dokter Sei? Saya akan menunggu disana"

"Bapak bisa belok di lorong sebelah sana, nanti di ujung lorong tertera nama ruang kerja milik dokter Gwey Seivandya"

"Terimakasih" Doyoung berjalan dengan tangan yang berada di sakunya, saat menemukan ruang kerja Gwey, Doyoung langsung masuk dan memperhatikan isi di ruangan ini.

Ruang kerja Gwey cukup rapi, bahkan di meja perempuan itu ada bingkai foto Gwey dan Gean.

Sedangkan kini, Gwey yang baru saja menyelesaikan praktek nya pun langsung masuk ke ruang kerja nya.

Ia cukup terkejut ketika menutup pintu, ada Doyoung yang tengah memegang bingkai foto miliknya.

"Lancang kamu ya masuk ke ruang kerja orang sembarangan"

"Santai Gwey, aku cuma mau main aja kesini, kebetulan aku lewat tadi jadi aku mampir. Capek ya habis kerja?" Doyoung hendak mengusap wajah Gwey tapi perempuan itu menepisnya.

"Jangan sentuh aku!"

Doyoung tersenyum miring, "aku makin suka sama kamu yang galak kayak gini, kamu bukan Gwey yang kayak anak SMA dulu, makin tegas, dewasa dan makin buat aku tergila-gila" bisik Doyoung ke telinga Gwey.

THE OTHER SIDE 2 | TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang