34. konsekuensi lagi

388 47 25
                                    

Senyum Jaehyuk luntur ketika ia baru saja membuka sedikit pintu kamar Gwey yang tidak terkunci dan melihat apa yang membuat hatinya sedikit sakit.

"Emmhh" suara lenguhan Gwey ditengah ciumannya bersama Junghwan membuat Jaehyuk memejamkan matanya.

Dua insan yang sedang bercumbu itu tak menyadari bahwa ada yang membuka pintu kamar.

Posisi Gwey yang berbaring dengan tangan yang melingkar di leher Junghwan serta mata nya yang terpejam, juga Junghwan yang berada di atas Gwey sambil terus menyesap bibir Gwey.

Jaehyuk melihat Gwey menepuk dada Junghwan lalu ciuman mereka terhenti dengan nafas mereka yang memburu.

Jaehyuk mungkin tau bahwa dari dulu hingga sekarang Gwey adalah milik mereka bersama, namun hatinya tidak bisa berbohong, bahwa setelah ia memiliki anak dari Gwey, ia sangat cemburu bila Gwey dekat dengan sepupunya yang lain.

Apalagi sampai berciuman seperti ini.

"Aahh stop Junghwan"

Lamunan Jaehyuk buyar ketika mendengar desahan Gwey, ia yang masih setia berdiri diambang pintu pun melihat Junghwan yang menciumi leher Gwey.

"Kalo dulu gue gabisa ngerasain tubuh lo, berarti sekarang boleh kan Gwey?"

"J-jangan, aku mohon"

"Kenapa Gwey?"

"Aku gamau, jangan ya Hwan, aku mohon" Gwey menampilkan wajah memelasnya dihadapan Junghwan agar pria itu tak melakukan hal lebih padanya.

Wajah Junghwan sedikit kecewa, "oke, tapi jangan berontak ketika gue lakuin ini ke lo"

Junghwan langsung menyambar bibir Gwey kembali, ia mengecup singkat, "balas ciuman gue Gwey" Junghwan kembali mencium bibir Gwey dengan gerakan lebih cepat, Gwey sedikit kewalahan untuk menyeimbangi gerakan Junghwan.

Gwey meremat kaos yang dipakai Junghwan, ciuman Junghwan terkesan menuntut nya terus lebih dalam.

Beberapa menit, Gwey mulai kehabisan nafas dan memukul dada Junghwan. Setelah pagutan mereka terlepas, Gwey dengan cepat meraup oksigen.

Terlihat disana bibir Gwey bengkak dan bibirnya berdarah karena Junghwan menggigit nya tadi.

Junghwan mengusap bibir Gwey yang berdarah dengan ibu jarinya, "I like your lips, jangan larang aku buat nikmatin bibir kamu kapan aja Gwey"

Junghwan mendudukkan dirinya namun masih diatas Gwey, lalu mengangkat telepon yang dari tadi berdering dan mengganggu kegiatannya.

"Halo"

Gwey sedikit merintih karena kakinya yang sakit di duduki oleh tubuh Junghwan yang besar.

"Sakit Hwan" rintihnya.

"Diem, atau mau aku cium lagi" Junghwan mengatakan itu tanpa menghiraukan seseorang yang juga mendengar nya dari seberang sana.

"Maaf pak, saya ingin menyampaikan bahwa stok bahan sudah datang"

"Ck kamu dari tadi ganggu saya cuma buat bilang itu? Gak guna tau gak! Kan bisa bilang itu lewat chat aja"

"M-maaf pak"

Junghwan segera mematikan sambungan telepon itu secara sepihak.

Pria itu lalu beranjak dari atas tubuh Gwey, "aku pergi dulu, kamu tidur yang nyenyak ya sayang" Junghwan mengusap lembut rambut Gwey lalu segera pergi dari kamar Gwey.

Setelah kepergian Junghwan, Jaehyuk keluar dari persembunyiannya. Ia dengan perasaan yang masih sakit pun, mencoba menguatkan dirinya untuk masuk ke dalam kamar Gwey.

THE OTHER SIDE 2 | TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang