24. raut penyesalan

443 44 6
                                    

Gwey menatap langit² kamarnya, ia hendak beranjak dari ranjang untuk meraih kursi rodanya, tangannya berusaha menggapai namun jarak kursi roda itu terlalu jauh.

Ayah dan ibunya sedang pergi membeli keperluannya, Gwey terus berusaha menggapai kursi roda, saat mendapatkannya, tubuhnya kehilangan keseimbangan dan akan jatuh dari ranjang.

Hap

Seseorang menangkap tubuhnya, "kamu gapapa Sei?"

Gwey menatap seseorang yang baru saja datang itu, "mas Seungcheol?" Itu adalah Seungcheol yang baru saja datang bersama anaknya, Daizny.

"Biar aku bantu, kamu mau naik ke kursi roda?" Gwey mengangguk.

Seungcheol lantas menggendong Gwey dan mendudukannya di kursi roda.

"Maafin aku ya baru jengukin kamu sekarang, jujur aku kaget sewaktu denger berita kamu dan Gean kecelakaan dari pembantu kamu di rumah, waktu itu aku mau mampir dan langsung jengukin kamu tapi tiba² ada urusan mendesak di kantor"

"Gapapa mas, makasih udah jengukin aku"

"Kamu mau kemana sampek hampir jatuh tadi buat naik ke kursi roda"

"Aku mau ke ruangan Gean"

"Dimana ruangan Gean, biar aku antar sekalian jenguk dia"

"Di lantai ini juga, dia baru dipindahin ke ruang rawat inap deket sini"

"Yaudah biar aku antar ya?"

"Iya mas" Seungcheol pun mendorong kursi roda milik Gwey menuju ruangan Gean.

Sesampainya di ruangan Gean, disana sudah ada Jaehyuk yang sedang berbincang dengan Gean.

"Mamaa, ada om Seungcheol juga dan Daizny"

"Hai Gean, maaf ya aku baru sempet jengukin kamu, kamu gimana keadaannya?" Daizny langsung menghampiri Gean begitu ia sampai di ruangan itu.

"Udah mulai membaik kok"

"Syukur deh, oh ya, aku punya catetan pelajaran sekolah buat kamu, biar kamu gak ketinggalan pelajaran"

"Makasih ya Daizny, kamu gak perlu repot² gini sebenernya"

"Gapapa, anggep aja impas, kamu sering ngajarin aku basket dan aku kasih catetan ini buat kamu" Gean tersenyum dan mengangguk mendengar ucapan gadis berponi itu.

Gwey dan Seungcheol tersenyum melihat interaksi anak²nya, namun tatapan Jaehyuk terus tertuju kepada Gwey dan Seungcheol.

"Saya dengar pak Jaehyuk mendonorkan ginjal untuk Gean, bapak memang ayah yang baik untuk Gean"

"Apapun saya lakukan untuk orang yang saya sayangi, termasuk untuk anak saya sendiri"

.....

Hari sudah malam, Gean kini sudah tidur dan Daizny pun sudah terlihat mengantuk.

"Sayang, kamu ke mobil dulu ya kalo ngantuk, nanti papa nyusul, papa mau antar tante Sei dulu ke kamarnya"

"Gausah mas, aku bisa sendiri kok"

"Gabisa Sei, meskipun satu lantai tapi sepanjang koridor tadi banyak tangga kecil, aku takut kamu kenapa²"

"Biar Gwey saya yang antar ke ruangannya"

Drtt drtt...

Saat hendak meraih kursi roda Gwey, tiba² ponsel Jaehyuk berdering.

"Bentar ya Gwey" Jaehyuk langsung keluar dari ruangan saat mengangkat telepon.

Gwey menatapnya dengan sendu, "aku antar ya Sei ke kamar kamu?"

Gwey mengangguk, "iya mas"

Saat keluar ruangan, Gwey melihat Jaehyuk sedang melakukan panggilan video.

THE OTHER SIDE 2 | TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang