26. kembali lagi?

344 39 6
                                    

Double up yeayyy

Setelah beberapa minggu kondisi Gwey semakin memburuk, ia terlihat sering berteriak dan halusinasi melihat sosok berpakaian hitam.

Ayah, ibu dan Gean kini tengah mengantarkan Gwey ke psikolog untuk melakukan kontrol.

"Gimana keadaan anak saya dok?"

"Kondisi nya semakin memburuk, lebih buruk dari pada minggu lalu, saya khawatir jika mbak Gwey dibiarkan terus begini dia bisa saja menyakiti diri nya dan orang sekitar"

"Lalu apa yang harus dilakukan dok agar anak saya sembuh?" Tanya ayah Gwey.

Dokter menghela nafas, "terpaksa mbak Gwey harus di rawat di rumah sakit jiwa, disana ia akan di isolasi dan dokter akan melakukan perawatan untuk kondisi kejiwaan mbak Gwey"

"Apa gaada cara lain dok, seperti dirawat di rumah? Saya tidak bisa jauh dari mama saya, kasian dia kalau harus di rumah sakit jiwa" Gean menangis mendengar penjelasan dokter.

"Kalau di rawat di rumah, kami khawatir kondisinya akan semakin memburuk apalagi mbak Gwey sering berhalusinasi"

Dokter beranjak menuju Gwey yang sedang duduk di dalam ruangan dokter.

Gean berjongkok di depan Gwey dan menangis, "Gean kenapa nangis?"

"G-gean sayang sama mama" Gean memeluk Gwey dan dibalas pelukannya oleh Gwey.

"Mama juga sayang sama Gean"

"Mbak Gwey mari ikut kami" perawat mencoba memegang tangan Gwey.

"Saya mau dibawa kemana? Gean mama mau dibawa kemana?"

"Ma, kalo semisal untuk sementara waktu mama ikut sama dokter gapapa ya? Sebentar aja"

"Kenapa mama harus ikut sama dokter? Mama mau sama Gean aja, mama gamau ikut siapapun. Gean tau kan, mama hidup cuma buat Gean" air mata Gwey turun begitu saja.

Jujur Gean juga tidak tega melihat mama nya seperti ini tapi mau bagaimana lagi ini demi kesehatan mama nya.

"Gean akan sering² kok jengukin mama, kalo bisa setiap hari ya ma"

"Saya gamau ikut kalian, yah, bu, Gwey gamau ikut mereka, kenapa Gwey harus ikut sama mereka?"

Ibu Gwey berjongkok, "ini demi kesehatan kamu, cuma sebentar sampai kamu benar² sembuh ya Gwey"

"Gwey gak sakit bu, kalian kenapa sih? Kalian pikir aku gila? Kalian pikir ceritaku selama ini cuma halusinasi ku aja? Kenapa kalian gak percaya sih kalo aku benar² ngeliat sosok baju hitam itu!"

"Kami percaya sama kamu nak, tapi ini demi kesehatan kamu, cuma untuk beberapa waktu, kamu emang gamau antar Gean sekolah dan menyaksikan anak kamu tumbuh dewasa?" Ujar ayah Gwey.

"Aku cuma mau sama Gean yah, kenapa kalian malah nganggep aku gak waras, aku gak gila, aku sehat!"

Tiba² mata Gwey bertemu dengan sosok berbaju hitam itu lagi yang sedang mengintip di balik pintu.

"Itu orangnya, sosok itu lagi! Pergi! Pergi kamu jangan ikutin aku! Arghhhh" Gwey berteriak kencang dan menutup telinga nya.

Dokter berusaha memegangi tangan Gwey dibantu dengan perawat lalu menyuntikkan obat penenang, "seperti nya kami harus segera melakukan tindakan, mbak Gwey harus benar² di rawat"

"Jika itu yang terbaik, kami setuju dok"

"Baik, kami akan merujuk mbak Gwey menuju rumah sakit jiwa dan mohon keluarga mengurus data² mbak Gwey" ayah dan ibu Gwey mengangguk.

Sedangkan Gean terus memeluk mama nya, "mama harus tau, Gean gak benar² mau mama dirawat, kalau bisa Gean mau merawat mama bagaimana pun kondisi mama, tapi Gean gak tega kalo mama harus terus seperti ini, demi kesembuhan mama"

****

Gerombolan 12 orang tengah berjalan memasukki rumah sakit jiwa, itu adalah Hyunsuk dan sepupunya. Mereka segera datang kemari ketika Gean menghubungi Jaehyuk bahwa mama nya sedang di rawat di rumah sakit jiwa.

Tapi bukan raut wajah kekhawatiran yang tercipta namun senyum licik yang mereka sembunyikan.

"Our plan worked, let's do the next plan" ucap Junkyu.

"Gean"

"Papa" Gean segera memeluk Jaehyuk.

"Gimana kondisi mama?"

"Mama harus di isolasi di ruangan ini pa" Jaehyuk mengikuti arah pandang Gean dan melihat Gwey yang tidur di ruangan putih dengan tangan diikat.

"Kamu jangan sedih ya, papa yang akan jaga kamu"

Jaehyuk lalu menghadap ke orang tua Gwey, "om tante, saya sebenarnya tidak tega jika harus membiarkan Gean hidup sendiri"

"Gean tidak sendiri, ada saya dan istri saya yang akan menjaganya"

Jaehyuk menghela nafasnya, "saya tau dan yakin bahwa kalian bisa menjaga Gean, tapi Gean masih punya saya dan saya bisa menjaganya hingga Gwey sembuh"

"Tidak, saya tidak akan membiarkan Gean diurus oleh kamu dan saudara kamu ini"

"Om, tante, ini bukan saat nya untuk memikirkan ego masing², Gean masih butuh sosok orang tua untuk mendampingi nya" ucap Yedam.

"Jadi karena urusan saya lebih banyak di Korea, saya akan membawa Gean kesana dan untuk sekolah nya, saya akan pindahkan Gean di sekolah Korea juga" jelas Jaehyuk.

"Gean gamau pa, Gean gamau jauh dari mama"

"Tapi Gean, ini demi kebaikan kamu, biar papa yang urus kamu disana, setelah mama sembuh kamu bisa kembali kesini lagi, itu terserah kamu"

"Enggak, Gean gamau pa biarin mama sendiri disini, Gean janji untuk jaga mama"

Junkyu menepuk pundak Jaehyuk, "Jae, gimana kalo kita bawa Gwey juga, maksudnya kita bawa Gwey untuk dirawat di rumah sakit Korea"

"Saya tidak setuju jika kalian hendak membawa anak saya!"

"Om, Tante, saya kira ini keputusan yang terbaik, Gwey di rawat di rumah sakit Korea agar Gean bisa bertemu setiap hari dengan mama nya dan Gean tetap bisa dirawat oleh Jaehyuk dan kami, kami janji akan merawat mereka dengan baik, tidak mungkin kan jika Jaehyuk akan melukai anak serta ibuk dari anaknya?" Ujar Hyunsuk.

"Gimana Gean, kamu mau?" Tanya Asahi.

"Asal sama mama, Gean mau" Jawab Gean.

"Bagaimana om, tante? Kalian tetap bisa jika ingin tau kondisi Gwey"

Jaehyuk hanya diam mendengar penjelasan saudaranya, ia tau bahwa itu adalah salah satu dari rencana mereka.

"Saya tidak yakin dengan kalian"

"Kami tidak akan menyentuh Gwey, toh Gwey akan dirawat di rumah sakit" ucap Yoshi meyakinkan.

"Gimana yah?" Ibu Gwey juga bingung.

"Saya setuju, tapi dengan syarat kalian harus benar² menjaga mereka, setelah Gwey sembuh kalian harus membawanya kembali kemari, kami akan terus menghubungi kalian untuk memastikan bahwa Gwey dan Gean baik² saja" sebenarnya ayah Gwey sedikit ragu tapi ini yang terbaik, lagi pula benar kata mereka bahwa Gean butuh orang tua nya untuk mendampingi dan Gean juga tidak bisa jauh dari Gwey.

Mereka tersenyum puas ketika mendengar pernyataan setuju dari ayah Gwey, rencana mereka berjalan dengan mulus, tinggal membawa Gwey dan Gean kembali ke Korea.

•••••

Seluruh persiapan untuk membawa Gwey dan Gean ke Korea sudah diurus oleh orang suruhan Doyoung, kini mereka tengah berada di pesawat untuk terbang menuju Korea.

"Akhirnya kita bisa bawa kamu kembali Gwey" senyum Doyoung.

Sedangkan di sisi lain ayah dan ibu Gwey nampak gusar, apakah keputusan mereka sudah benar untuk melepas Gwey dan Gean dibawa oleh Hyunsuk dan sepupunya. Tapi jika tidak begini, Gean akan terlantar, apalagi usia mereka sudah tidak muda dan semakin kesulitan untuk merawat Gean, ini lah yang menjadi pertimbangan mereka.
















Tebesyeh guysss

Haduhh apalah inii kokk malah balikk, kesel gak sih huhu. Cungg yang suka double up☝️

JANLUP TERSENYUM DAN VOMENTNTNT

THE OTHER SIDE 2 | TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang