39- Tentang perasaan

21 2 0
                                    

HAPPY READING !!

***

"Siapa yang bau tai, lo ya?"

"Lo kali anjing. Pake bawa bawa gue lo!"

"Alah tai, orang lo abis berak tadi!"

Farrel yang tak Terima ucapan galang barusan langsung menoyor pelan kepala laki laki itu. "Gak usah ngada-ngada. Kapan gue berak?" Tanya Farrel dengan mata terbuka lebar.

Galang mendelik tajam. "Anjing, pala gue udah diakikahin malah lo degung degung. Ganteng siateh?" Ucapnya.

"Lo kentut anjing, bau runtah!" aldan memekik membuat galang menoleh dengan mata melotot terkejut. Ia tidak percaya aldan berucap seperti itu.

"AHAHAHA, makan runtah dimana mane?" Tawa Farrel menggelegar kala itu diikuti vero dan valen yang terkekeh. Sedangkan aldan dan leo diam saja dengan wajah datarnya. Sepertinya mulai sekarang ada dua kulkas yang akan membuat Farrel dan galang puyeng tujuh keliling jika diajak berbicara. Bahkan mungkin kedua laki laki tengil itu akan dibuat sakit hati oleh perkataan yang keluar dari mulut leo dan aldan.

"Di solokan naon hayang?" Tanya galang dengan wajah pasrah.

"Anjir berarti bener lo yang kentut lang?" Vero membuat galang kelabakan.

"Ngga, dia yang kentut mah!" Tunjuk galang ke arah Farrel yang kini sedang meminum jus mangga buatan mang asep.

"SHIBAL SEKKIAAA!" Pekik Farrel lalu ia melempar sendal milik mang asep tepat di dekat galang, hampir saja tepat sasaran namun Farrel sengaja meleset kan lemparan.

"Apa, gak kena wlee!" Ledek galang dengan menjulurkan lidahnya.

"Iya sengaja, takut nangis kalo kena" Setelah mengucapkan itu, Farrel pergi meninggalkan mereka.

"Lah, pergi?" Gumam galang.

"Iya lah, lo nya juga sih. Ngapain terus gituin si Farrel. Lo yang kentut, dia yang dituduh. Parah!" Cibir vero lalu laki laki itupun juga pergi diikuti valen dan leo.

Tapi sebelumnya, valen menepuk pelan pundak galang. "Kentut lo wajib diskrinsot!"

Galang menoleh heran, menatap punggung tegap valen yang kini menjauh.

"damn, telpon ayang ah"

***

"Ikut gue!"

Ina menarik kencang lengan syilen membuat gadis itu tertarik paksa.

"Ngga!"

"Ikut!"

Dengan sekuat tenaga syilen menahan diri agar tidak terseret oleh ina. Demi apapun entah kenapa gadis yang bernama ina ini memaksa syilen untuk ikut dengannya yang entah akan dibawa kemana.

Syilen tadi sedang berjalan seorang diri di Koridor tanpa ditemani siapapun. Gadis ini baru saja dari toilet. Dan tiba tiba ina datang dari arah berlawanan dan memaksa syilen untuk ikut.

Syilen tentu terkejut dan menolak keras, perempuan yang entah siapa tiba-tiba saja menariknya.

Syilen meringis pelan dengan tangan masih menahan lengan ina yang menarik lengan satunya. "Sakit, lo siapa sih!" Seru syilen namun dihadiahi pelototan tajam dari ina.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang