HAPPY READING !!
***
Malam harinya, valen kini tengah berada diruang keluarga bersama orang tuanya dan adiknya. Fyi, valen memiliki adik perempuan yang bernama kinara denan fernandez. Umur gadis kecil itu sekitar 7 tahunan. Atau sudah menginjak sekolah dasar.
Jika kalian bertanya gimana keduanya? Tentram? Atau sebaliknya? Tentu sebaliknya, perlu kalian ketahui valen dan kinara selalu bertengkar. Entah itu ulah valen maupun kinara sendiri yang berbuat ulah.
Duduk lesehan dengan beralasan karpet menonton film dengan dipenuhi candaan serta tawaan mereka. Itulah yang kini sedang di nikmati.
"Tolong ambilin minum gih dek, abang aus" Titah valen dengan tatapan tertuju mengarah kepada ponselnya dibanding adiknya.
"Ambil lah sendiri, nara lagi nonton" Sahutnya acuh.
Valen menunduk, karena kinara berada di pangkuannya dengan posisi tertidur. Kinara hanya akan bermanja kepada abangnya dan ayahnya juga bundanya saja. "Bangun dulu orang masih iklan juga" Ucapnya.
"Ih gak mau, maksa huuu. Bunda liat abang maksa!" Seru kinara mengadu membuat wulan~ibunda valen yang sedang bercengkrama bersama yudi~ayah valen diatas sofa menoleh.
"Kenapa? Kalian ini berantem terus" Kata wulan dengan menatap kedua anaknya.
"Abang minta tolong gak maksa kok bun tapi adek gak mau nolongin bun" Tuduh valen yang memang benar adanya. Sedangkan kinara melotot.
"Eh apa engga, iya mau!" Ucapnya bangkit dari posisi nyamannya dengan memasang wajah jengkel.
"Yang ikhlas!" Seru valen saat melihat sang adik kecil berjalan dengan kedua kaki dihentak hentakkan.
"Iya ikhlas ini!" Ujarnya didapur sana dengan nada ngegas membuat kedua orang tuanya dan valen terkekeh.
Kinara kembali dari dapur dengan tangan membawa gelas berisi air es sesuai permintaan abangnya yang menyebalkan ini. "Nih"
Valen menerimanya. "Makasih adek manis" Ucapnya lalu meneguk minuman tersebut.
"Mikisih idik minis!" Ujar kinara dengan menye menye. Lalu ia duduk diatas sofa sembari memeluk lengan kekar Yudi.
Pria setengah paruh baya yang mendapat serangan dari anak bungsunya langsung mengusap kepalanya sayang. "Kasian abis disuruh abangnya" Ujarnya.
Sedangkan valen menatap cengo adiknya. Bisa bisanya dia diledek seperti itu. Memang hanya adiknya yang sudah menurunkan harga diri valen. "Nyebelin lo!" Ucapnya tanpa suara dengan tatapan tajam yang ditujukan kepada kinara.
"BUNDA LIAT ABANG!" Pekik kinara membuat valen melotot panik. Bisa bisa dia di geprek oleh sang ibunda.
"Ngga bun abang gak ngapa ngapain" Kata valen dengan tangan menolak tak Terima. Valen beralih menatap adiknya yang sedang bersembunyi dipelukan sang ayah. "Diem lo curut!" Ucapnya dengan menatap tajam kinara.
"Tuh kan bunda ayah liat abang!" Adu kinara membuat valen mengehela.
"Abang ih, jangan ganggu adeknya!" Seru wulan membuat valen mendesah lemah. Benar kan dugaannya. Sedangkan Yuda terkekeh melihat wajah pasrah anak laki lakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisahku bersamanya
Teen FictionMengisahkan cinta dua remaja saling mencintai, memiliki dan menyayangi satu sama lain. Namun jauh dari itu banyak rintangan yang perlu mereka hadapi dalam hubungannya. Kisah ini tak hanya menceritakan mereka saja. Namun ada kisah teman temannya juga...