Prolog

12.7K 144 2
                                    

Seorang wanita berusaha sekuat tenaga melahirkan bayi yang ada di kandungannya. Keringat dingin membasahi wajah wanita yang usianya masih terbilang muda.Wanita itu menghembuskan nafasnya perlahan sambil sesekali mengejan.

“Aaaaaaaaa…..” Teriakan panjang dan tangisan seorang bayi menandakan jika putranya telah lahir kedunia. Wanita itu tersenyum saat melihat wajah tampan sang putra.

“Tampan sekali kamu nak” Pujinya lalu mengecup kening sang putra.
Kebahagiaan wanita itu hancur seketika saat istri sah dari pria yang menghamilinya mengambil paksa putranya.

“Tolong…..jangan ambil anak ku…”

Tujuh Tahun Kemudian…..

“Dasar anak haram, kamu itu gak pantes ada dirumah ini”
Dellard kecil menangis di sudut ruangan dengan menekuk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya.Sebutan anak haram yang selalu dilontarkan saudara laki-lakinya begitu membekas di hati Dellard Abbiya Wesley.

Marvin Jaiko Wesley, putra tertua di keluarga Wesley sangat membenci kehadiran Dellard baginya anak haram seperti Dellard tidak boleh masuk di keluarganya. Dellard hanya akan memalukan keluarganya.

“Abang jangan nakal lagi kasihan kak Dellard nangis” Nison Garfield Wesley putra bungsu keluarga Wesley mencoba menenangkan sang kakak yang tengah menangis.

“Jangan sentuh dia Nison” Marvin menarik sarkas tangan Nison.

“Kenapa kak Dellard nangis kasihan”

“Biarkan saja jangan dekat-dekat dia nanti kamu ketularan haram kayak dia” Marvin menarik tangan Nison untuk pergi dari sana.

Dua Puluh Lima Tahun Kemudian….

Anak itu tumbuh menjadi pria dewasa yang tampan dan gagah. Trauma akan masa kecilnya menjadi ketakutan terbesar dalam hidup Dellard. Bertahun-tahun Dellard menghindari keluarganya dan memilih tinggal di luar negri demi menyembuhkan traumanya. Jika keluarga bisa menjadi hal yang paling menyakitkan bagaimana dengan orang luar.Itulah mengapa Dellard menutup diri dan membangun dinding yang tinggi untuk melindungi dirinya.

Tapi hari ini Dellard memutuskan untuk kembali ke Indonesia demi membantu perusahaan ayahnya Tuan Hatha Wesley yang tengah diambang kebangkrutan. Pria dengan kemeja berwarna putih serta jas dan celana dengan warna senada yaitu hitam berjalan dengan gagah memasuki perusahaan terbesar di Jakarta Hathaway Corporation.Semua mata memandang saat Dellard berjalan melewati mereka.Aroma maskulin menguar dari tubuh Dellard, ketampanan nya begitu unreal untuk manusia.

*****

Di dunia belahan lain seorang gadis dengan seragam SMA tengah bersiap di depan meja riasnya. Zanuna Quensha Bratadikara mengoleskan sunscreen di wajahnya lalu ia timpal lagi dengan bedak tipis. Terakhir Nuna mengoleskan lipbalm rasa strawberry dan juga menyemprotkan parfume ke tubuhnya.

“Sayang jam berapa kamu mau turun” Teriakan Venya sang mama membuat Nuna buru-buru mengambil tas ranselnya dan berlari.

“Ini turun ma” Ucap Nuna yang sudah ada di hadapan Venya dengan nafas ngos-ngosan.

“Kebiasaan lari-lari”

“Hehe..” Nuna cengengesan lalu mengecup pipi Venya, setelahnya beralih ke sang papa Mario yang tengah menikmati sarapannya.

“Pagi pa” Nuna mengecup singkat pipi Mario.

“Pagi sayang” Mario membalas mengecup kening sang anak.
Nuna meminum susu yang sudah disiapkan sang mama dan juga memakan nasi goreng telur kesukaannya.

“Hari ini papa gak usah anter Nuna” Mario mengernyitkan dahinya.

“Katanya Disty mau jemput mau ngajak berangkat bareng” Baru selesai bicara bunyi klakson mobil Disty sudah terdengar. Nuna menyudahi acara sarapannya dan berjalan kearah Mario dan juga Venya untuk mengecup punggung tangan kedua orang tuanya.

“Nuna berangkat ya Ma, Pa”

“Hati-hati sayang”

“Iya ma”




Aku ada revisi buat prolog nya ya hehe....

Prolog ini yang nantinya ada di versi novel☺️

Gak usah bingung ya guys ayok ramein jangan silent ya sempetin buat vote ya Terimakasih

Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang