Bab 53 Couple goals

1.5K 37 2
                                    

Ada sedikit keraguan dihatinya saat mengingat memori kenangan keluarga kecilnya yang dulu. Bahagia, satu kata sederhana yang dulu dengan mudah nya ia dapatkan tapi tidak lagi untuk sekarang.

Memori kebahagiaan tentang keluarga nya akan terus Nuna simpan di hatinya. Mengingat ibunya membuat kesedihan dihatinya menguak kembali. Hubungannya dengan sang ayah semakin hari semakin memudar. Kapan benang kusut dalam hidupnya akan terurai?.

Ceklek,

Pintu kamar Nuna terbuka menampilkan sosok pria jangkung nan tampan yang masih mengenakan piyama tidurnya.

Cup

"Morning kiss" ucap Dellard setelah mencuri kecupan di pipi putih Nuna.

"Ish kak bedak aku luntur kena air liur kakak" Gerutu Nuna sambil mengerucutkan bibirnya.

Dellard terlihat acuh, menarik tubuh mungil Nuna untuk duduk di pangkuan nya.

"Kak geli" Nuna terkikik kegelian saat Dellard menduselkan wajahnya di perut rata Nuna, menghirup aroma wangi ditubuh Nuna.

"Kak Dellard aku ijin kerumah papa ya?" Dellard menjauhkan wajahnya dari perut Nuna dan menegakkan kembali tubuhnya.

"Aku anter"

"Gak usah kak aku bisa minta tolong supir"

"Aku anter atau gak sama sekali" Nuna mencebikkan bibirnya, semakin hari manusia tampan di hadapannya ini semakin posesif padanya.

Kalau sudah begini hanya menurut yang bisa Nuna lakukan.

"Yaudah sana kakak siap-siap" Dellard menurunkan Nuna dari pangkuannya dan berjalan menuju kamar mandi Nuna.

"Kak...kenapa mandi di kamar mandi aku?"

"Yang penting mandi kan" Balas Dellard lalu masuk ke kamar mandi di kamar Nuna.

Dellard sangat menyukai wewangian yang Nuna pakai, dari sabun, shampo, parfume semuanya menenangkan bagi Dellard.

Tak butuh waktu lama bagi Dellard untuk ritual mandinya, dengan tanpa malu Dellard keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di pinggangnya.

Glek

Nuna yang tengah mengoles liptint di bibirnya di buat kesusahan menelan salivanya sendiri, tenggorokan nya terasa kering melihat tubuh Shirtless Dellard. Huaaa sexy sekaleee....

"Kak ish suka banget sih pamer body" Gerutu Nuna merasa kesal dan beruntung bersama.

Dellard mengangkat sebelah alisnya, tubuhnya dicondongkan ke arah Nuna. Nuna di buat sesak nafas dengan Dellard wajah Dellard yang begitu dekat dengannya hingga Nuna bisa merasakan aroma mint dari nafas Dellard.

Cup

Sekali kecupan....

Cup

Dua kali kecupan...

Cup...cup...cup....

Berkali-kali kecupan mendarat di bibir Nuna.

"Mphhh Khakhak mberhenti ciuman mbibir akuhh" Nafas Nuna ngos-ngosan akibat berbicara sambil menutup mulutnya.

"Bibir lo enak rasa anggur bikin mabok"

"Ish...." Nuna mendorong dada Dellard.

Wajah Nuna sudah memanas akibat kelakuan Dellard, degupan jantungnya juga semakin cepat membuat dadanya terasa nyeri.

"Ambilin baju" titah Dellard

Meski kesal Nuna tetap menurut apa yang di kata pria tampan bernama Dellard itu.

Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang